Jakarta, - Penyidik Mabes Polri menyita 155 buku tulis berkonten ajakan melakukan teror. Buku tersebut ditemukan di kediaman Syawaluddin Pakpahan, penyerang Mapolda Sumatera Utara.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto mengatakan, buku tersebut hendak dibagikan kepada anak-anak di wilayah sekitar. Syawaluddin sengaja menyasar anak-anak agar lebih mudah didoktrin.
"Dia sudah lama menargetkan anak-anak. Ada yang sejak TK dan SD," ujar Rikwanto di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (30/06/2017).
Rikwanto menuturkan, Syawaluddin meniru gaya propaganda ISIS. Bedanya, ISIS langsung memberikan senjata dan seragam. Anak-anak langsung dilatih militer.
"Jadi memang anak-anak paling efektif karena mereka masih bersih dan mudah disusupi," imbuh Rikwanto seperti di lansir Metronews.com
Syawaluddin berharap anak-anak tersebut bisa menjadi penerusnya dan bisa membedakan mana lawan, mana kawan.
"Sebenarnya buku hanya salah satu alat propaganda saja. Sebenernya masih ada yang lain seperti video," tambah dia.
Saat ini, penyidik tengah mendalami siapa saja yang telah menerima buku dari Syawaluddin. "Yang mencetak juga sedang kami cari tahu. Apakah terlibat atau tidak," pungkas Rikwanto.
Dari buku yang disita, terlihat sampul buku berwarna hitam dengan gambar Khalifah Abu Bakar Al Baghdadi. Di bagian bawah sampul terdapat kutipan khotbah Al Baghdadi.
Dalam setiap buku yang dibagikan terdapat potongan surat Al-Baqarah ayat 216 yang berbunyi 'Diwajibkan atas kalian untuk berperang'. Sementara di sampul belakang terdapat potongan hadis untuk berjihad. (***)
