Dikatakan Paruntu, kabupaten Minsel memiliki potensi sumber daya alam yang mendukung produksi tanaman jagung. Dari semula lahan yang disiapkan 41.260 hektar telah ditambah 15.000 hektar dengan sasaran produksi rata-rata 6 sampai 8 ton perhektar.
"Tercatat lahan yang disiapkan untuk komoditi ini seluas 56.260 hektar dengan t produksi 337.560 ton. Semua akan terus ditingkatkan untuk mencapai target yang diharapkan tahun ini," ungkap Paruntu.
Dirinya menjelaskan, potensi ini sudah seharusnya dikelola dengan baik dan serius, sehingga dapat memberikan kontribusi yang besar untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat Minsel.
"Seluruh jajaran pemerintah dan masyarakat bisa semangat dalam memanfaatkan lahan terbuka," harapnya.
Bapati yang akrab disapa Tetty ini menegaskan komitmen pemerintah membantu meningkatkan pelayanan para petani secara berkelanjutan dalam bentuk bantuan fasilitas sarana produksi pertanian seperti benih, pupuk alat dan mesin pertanian. Ada juga bentuk bimbingan teknis, dengan harapan mampu meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian.
“Semua program harus dapat berjalan dengan baik dan sesuai harapan," tegasnya.
Pertemuan ini turut dihadiri Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Dr Gatot Irianto MS, Koordinator UPSUS Pajale atau Sekretaris badan Ketahanan Pangan Pusat Ir Mulyadi MM, Wakil Bupati Franky Donny Wongkar SH, Kepala Dinas Perkebunan Propinsi Sulut Ir Refly Ngantung, jajaran pejabat lingkup pemprov Sulut Kepala BPTP, Pengurus Asosiasi Jagung Propinsi Sulut, para Pengusaha Pengepul hasil panen jagung Kabupaten Minsel, dan unsur FORKOPINDA Kabupaten Minsel. (***)