Notification

×

Iklan

Nelayan Minahasa Resah, Eceng Gondok 'Tutup' DAS Tondano

Sunday, August 6, 2017 | 23:12 WIB Last Updated 2017-08-06T15:55:54Z
 Nelayan Minahasa Resah, Eceng Gondok 'Tutup' DAS Tondano

Minahasa,- Pemerintah Kabupaten Minahasa diharapkan sigap mengatasi permasalahan eceng gondok yang sudah memadati aliran sungai Tondano. Pasalnya Masyarakat nelayan yang menggantungkan hidupnya di danau Tondano sudah hampir dua minggu ini nganggur. Mereka tidak bisa lagi mencari ikan lantaran Daerah Aliran Sungai (DAS) Tondano dari hulu danau Tondano di Tolour hingga ke pintu air Tonsea Lama dipenuhi eceng gondok yang membuat akses bagi mereka tertutup.

Tumbuhan Eceng gondok yang memadati sepanjang DAS Tondano menjadi masalah utama bagi aktifitas para nelayan dari desa dan kelurahan Tolour, Kiniar, Roong, Tutu, taler, Rinegetan, Ranowangko, Rerewokan, dan Wengkol.

"Sudah seminggu lebih kami tidak bisa pergi tanam pukat di Danau Tondano lantaran perahu kami sudah terjepit eceng gondok dan tidak bisa kemana-mana lagi," ujar Tommy Sumarandak.

Senada dirasakan Jimmy Parengkuan nelayan asal Tutu yang terpaksa nganggur lantaran perahunya tidak bisa keluar akibat terjepit eceng gondok. 

"Terpaksa nganggur lantaran keahlian hanya itu saja, jaring saya dan perahu sudah tidak saya gunakan lagi lantaran tidak ada akses keluar lagi", imbuhnya.

Menurutnya kondisi ini mengakibatkan harus kehilangan pendapatan sebesar 200 ribu yang biasa dia peroleh setiap hari.

"Itu pendapatan bersih tiap hari, tapi ini sudah dua minggu tidak tanam pukat ya tidak ada pemasukkan",imbuhnya.

Dirinya berharap pemerintah dapat mengambil tindakan agar eceng gondok tersebut segera diangkat atau dibersihkan.

"Harapan kami ya agar eceng gondok di aliran sungai ini bisa diangkat dan dibersihkan supaya kami bisa ke danau lagi", ujarnya.


Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Minahasa, Alva Montong menjelaskan bahwa untuk aliran sungai tersebut merupakan tanggungjawab Provinsi.

"Kami hanya sekitaran danau Tondano saja, itupun tiap tahun kami anggarkan untuk anggaran bensinnya saja," jelasnya.Meski begitu, Pemkab Minahasa tidak membiarkan hal tersebut terjadi.

"Eskavator yang membersihkan di Eris kami sudah pindahkan ke mulut sungai karena eceng gondok sudah banyak yang masuk di situ", tandasnya. (ven)





×
Berita Terbaru Update