Notification

×

Iklan

Ini 9 Tuntutan Aksi Unjuk Rasa Di Kantor Gubernur Sulut

Monday, September 24, 2018 | 16:40 WIB Last Updated 2018-09-24T08:43:53Z
Sulut,- Masa yang tergabung dalam Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Manado, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulawesi Utara, Kaum Muda Pencinta Alam (KMPA) Tunas Hijau menggelar unjuk rasa di halaman kantor Gubernur Sulut, Senin (24/09/2018).

Dari rilis resmi yang dibagikan kepada para awak media, keinginan demonstran menyampaikan aspirasi adalah dengan menyikapi fakta-fakta sebagai berikut, bahwa Hari Tani seharusnya dirayakan Rakyat dengan suka cita. Ketika pemerintah sibuk berkoar-koar tentang capaian sertifikasi tanah dan Perhutanan Sosial, ada 337 KK warga Kampung Bobo di Tuminting kota manado digusur sejak 2015 sampai kini nasib mereka tanpa kejelasan.

Belum lagi ada 2.000 rakyat desa tiben'as Bolaang Mongondow yang sampai hari ini masih berjuang mempertahankan tanah mereka dari perampasan perusahan besar yang dibackup pemerintah, begitupun konflik lahan didesa paputungan likupang barat, dan 150 warga desa tiwoho Likupang serta Konflik lahan desa Kalawiran antara warga dan AURI dan Reklamasi besar-besaran di Sulawesi Utara pun menjadi penyebab terampasnya hak kelola rakyat Nelayan.

Berikut isi tuntutan yang disampaikan :

1. Pemerintah segera menyelesaikan konflik-konflik agraria struktural yang diakibatkan pemberian izin/keputusan pemerintah dengan cara membatalkan izin/keputusan tersebut dan meredistribusikan lahan kepada masyarakat korban.

2. Menolak pelaksanaan Reforma Agraria yang dibiayai dari hutang Bank Dunia.

3. Menuntut pemerintah menarik militer dan polisi dari lahan konflik agraria.

4. Menghentikan kriminalisasi petani/masyarakat adat, masyarakat lokal yang tengah berjuang menuntut haknya atau yang sedang menggarap lahan hutan untuk kehidupannya.

5. Memberikan pemulihan kepada masyarakat yang terampas hakhaknya dalam bentuk grasi, amnesti, abolisi, kompensasi, dan rehabilitasi.

6. Menuntut pemerintah melaksanakan Reforma Agraria sejati.

7. Menyerukan kepada kaum tani untuk bersikap kritis dan mengkonsolidasikan diri mendongkrak Reforma Agraria Sejati.

8. STOP Pembangunan yang merusak lingkungan dan Melanggar HAM.

9. Hentikan Reklamasi, kembalikan wilayah kelola rakyat. 

(*/ven)




 
×
Berita Terbaru Update