Sulut,- Masyarakat provinsi Sulawesi Utara khususnya yang berasal dari kepulauan atau akrab dengan sebutan Nusa Utara dimanapun berada dikenal memiliki tradisi serta budaya yang masih kental dan sampai saat ini tidak tergerus oleh dampak dari modernisasi dan globalisasi.
Nilai-nilai luhur dan masih terjaga dan terus dilestarikan oleh masyarakat Nusa Utara sampai detik ini salah satunya Upacara Adat Tulude yang digelar setiap awal tahun.
Gelaran adat ini menjadi salah satu potensi budaya yang ada di Sulut. Untuk itu Pemerintah provinsi Sulawesi Utara (Sulut) rencananya bakal menggelar Perayaan Adat Tulude Tahun 2019, Jumat (01/02) di Halaman Kantor Gubernur Sulut.
Kegiatan yang dikemas Pemprov Sulut sebagai ajang untuk mempromosikan potensi budaya Sulut ini diagendakan akan mulai pada siang hari dan turut mengikutsertakan seluruh masyarakat Nusa Utara (Sangihe, Talaud, Sitaro). Masyarakat Sulut pun diundang untuk ikut terlibat dalam acara ini, dilansir dari humasprovinsisulut.blogspot.com.
Gubernur Olly Dondokambey, SE bersama Wakil Gubernur Drs Steven O E Kandouw dipastikan hadir bersama Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Tenaga Harian Lepas (THL) yang ada di lingkup Pemprov Sulut untuk bersama-sama mensukseskan kegiatan yang telah masuk dalam rangkaian promosi pariwisata Sulawesi Utara.
Penyerlenggaraan pesta Adat Tulude ini dimaksudkan sebagai sarana untuk melestarikan budaya masyarakat Nusa Utara yang selama ini telah menjadi salah satu kekayaan budaya bangsa Indonesia..
Diketahui, dari maknanya tradisi Pesta Adat Tulude ini dapat menciptakan kerukunan umat beragama, suku dan budaya masyarakat yang majemuk khususnya di Sulawesi Utara. Arti kata ‘tulude itu sendiri atau menulude’ berasal dari kata ‘suhude’ dalam bahasa sangir berarti tolak. Dalam arti luas Tulude berarti menolak untuk terus bergantung pada masa lalu dan bersiap menyongsong tahun yang ada didepan. (*/ven)