Notification

×

Iklan

OD-SK Himbau Maksimalkan Pencegahan Penyakit DBD

Tuesday, January 8, 2019 | 18:50 WIB Last Updated 2019-01-08T11:23:31Z

Sulut,- Setiap tahun, kejadian penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di provinsi Sulawesi Utara cenderung meningkat. Berdasarkan laporan Surveilans Dinas Kesehatan Kabupaten Kota se-Sulut distribusi kasus DBD di Provinsi Sulut tahun 2015 - 2019 (pada periode tanggal 1-6 Januari) terus menunjukan kenaikan. Dinas Kesehatan Provinsi Sulut mencatat, Tahun 2015 sebanyak 1.546 kasus, tahun 2016 sebanyak 2217 kasus, 2017 sebanyak 578 kasus, sedangkan pada tahun 2018 mengalami kenaikan sebanyak 1.713 kasus dan 2019 sejak 1-6 Januari sebanyak 67 kasus.

Sementara, angka kematian akibat kasus DBD di Provinsi Sulut tahun 2015 (tanggal 1-6 Januari) sebanyak 21 orang meninggal, tahun 2016 sebanyak 17 orang, tahun 2017 sebanyak 9 orang dan pada 2018 mengalami kenaikan sebanyak 24 orang meninggal, 2019, sejak 1-6 Januari sebanyak 3 orang yang meninggal akibat kasus DBD.

Kondisi menjadi perhatian serius dari Gubernur Olly Dondokambey, SE bersama Wakil Gubernur Drs Steven O E Kandouw (OD-SK). Duo top eksekutif Sulut ini mengingatkan kembali akan tiga langkah pencegahan (3M Plus) penyakit DBD yakni Menguras dan Menutup tempat penampungan air, Memanfaatkan/mendaur ulang barang bekas.

Selain itu juga, pencegahan alternatif penyakit DBD yang disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti dapat dilakukan dengan memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, tidak menggantung pakaian dalam kamar dan menaburkan bubuk larvasida pada penampungan air.

Sementara,  Kepala Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulut dr Debby Kalalo mengatakan penanganan DBD harus cepat karena itu merupakan momok menakutkan.

"Jangan setelah ada kejadian baru melakukan bergerak melakukan pencegahan. Kalau hanya melakukan fogging itu tidak akan maksimal, karena bersifat sementara dan hanya membunuh nyamuk DBD tapi tidak untuk jentik-jentiknya. Selain itu jika kebanyakan fogging bisa berdampak pada keracunan melalui pengasapan”, terang Kalalo.

Dirinya kembali mengingatkan pencegahan terhadap penyakit DBD harus maksimal.

"Maksimalkan program 3M yakni, menguras dan menyikat tempat penampungan air secara rutin, Menutup rapat tempat penampungan air, dan mengubur atau membakar, membuang sampah pada tempatnya terutama barang bekas yang bisa digenangi air hujan. Disamping itu, mengganti vas/pot bunga, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk serta menggunakan obat nyamuk”, tutup Kalalo. (*/ven)





×
Berita Terbaru Update