Bitung,- Pemerintah Kota Bitung menggelar perayaan 100 tahun Cagar Alam Tangkoko di Lapangan Singkanaung kampung wisata Kelurahan Batuputih Kecamatan Ranowulu, Rabu (20/02/19).
Pembukaan kegitan dilakukan oleh Walikota Max J Lomban didampingi Kepala Sekolah Lingkungan, Khouny Lomban Rawung, Wakil Walikota Maurits Mantiri bersama istri Rita A Mantiri Tangkudung serta Sekretaris Kota Audy Pangemanan dan unsur Forkopimda.
Walikota Lomban mengatakan bahwa momentum perayaan cagar alam Tangkoko menandai kepada kita untuk terus melestarikan cagar alam Tangkoko dan dengan adanya Patung Alfred Russel Wallace dapat menjadi ikon di hutan Batuputih ini untuk menjadi daya tarik bagi wisatawan.
“Marilah kita jadikan hutan Tangkoko adalah menjadi berkat kita semua dan memang sengaja diselenggarakan di kelurahan Batu Putih dalam rangka meramaikan masyarakat untuk dapat terus mencintai hutan tangkoko adalah masa depan kita semua,” kata Lomban.
Menurutnya, ini juga menjadi bukti keseriusan Pemkot Bitung dibawah pimpinan Walikota Max J Lomban dan Wakil Walikota Maurits Mantiri dalam menjadikan kota Bitung sebagai kota Pariwisata disamping kota industry perikanan, ujarnya.
Diketahui, dalam kesempatan ini telah diserahkan sertifikat kepada 20 siswa untuk menjadi duta lingkungan.
Walikota Kota Bitung Resmikan Patung Alfred Wallace
Kamis (21/2/2019), Cagar Alam Tangkoko tepat berusia 100 tahun, Monumen Alfred Russell Wallace pun diresmikan untuk mengenang ilmuwan legendaris ini.
Dalam sambutannya Walikota Lomban menyampaikan, 100 tahun lalu, Pemerintah Hindia Belanda menetapkan Tangkoko sebagai salah satu Cagar Alam yang dilindungi di Indonesia.
“Kini 100 tahun kemudian, Pemkot Bitung menggelar peringatan acara 100 Tahun berdirinya Cagar Alam Tangkoko,” ungkapnya.
Menurutnya, Alfred Wallace adalah ilmuwan dan ahli biologi yang hebat, lebih dari itu dia adalah pria yang berkomitmen dengan keanekaragaman hayati. Wallace juga selain tokoh lingkungan, juga mengeluarkan yang namanya Wallace Line dan Wallace Area.
“Wallace Line membagi Indonesia jadi dua wilayah besar, Sumatera, Jawa dan Kalimantan ke Benua Asia, serta Sulawesi ke Timur ke Benua Australia,” tutup Lomban.
Senada, Dirjen KSDA Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Wiratno, mengatakan, Patung ini bahkan diberikan chip yang bisa di-scan wisatawan agar memperoleh informasi soal Wallace dan juga Cagar Alam Tangkoko.
"Patung ini sudah diberi chip. Nantinya wisatawan bisa men-scan supaya bisa tahu lokasi patung ini," ujar Wiranto.
Sementara, Direktur British Council Indonesia, Paul Smith mengatakan komitmen yang kuat dari ilmuwan legendaris, Alfred Russell Wallace telah menunjukan hasil penelitiaanya kepada dunia akan keanekaragaman hayati yang ada dihutan ini.
"Hari ini kita di sinj untuk merayakan pria ini. Pria yang berasal dari negara saya, Inggris. Dia berjalan di hutan ini, lebih dari 150 tahun yang lalu ketika belum ada jalanan, hanya hutan. Dia adalah ilmuwan dan ahli biologi yang hebat, lebih dari itu dia adalah pria yang berkomitmen dengan keanekaragaman hayati," ujar Smith
Acara digelar di area Cagar Alam Tangkoko turut dihadiri, Direktur British Council Indonesia, Paul Smith, Direktur Konservasi Sumberdaya Alam Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wiratno, beserta jajarannya.
(Advetorial Humas Pemkot Bitung)