Notification

×

Iklan

Panti El Shadai Ajak Lansia Rutin Ibadah Bersama

Thursday, April 4, 2019 | 00:22 WIB Last Updated 2019-04-03T16:36:13Z
Minahasa,- Panti lansia El Shadai sebagai lembaga kesejahteraan sosial anak (LKSA) selalu rutin melaksanakn ibadah bersama guna membentuk kesatuan para lanjut usia (lansia) yang ada di kecamatan Remboken.

Panti yang berada dibawah naungan yayasan Yediyah dan beranggotakan 153 lansia ini ingin menjadikan keakraban antar anggota lewat beribadah yang dilaksanakan 2 (dua) kali dalam sebulan.

"Kami pengurus mengajak para lansia agar aktif mengikuti kegiatan agar masyarakat tahu bahwa lansia El Shadai ini produktif bukan pasif," ujar Meilly Mumek ketua yayasan didampingi, pengurus Adolf Malingkas dan Juflyking Mumek kepada komentar.co, Rabu (03/04/2019)

“Dengan beribadah bersama, mereka (lansia, red) dapat bertatap muka satu sama lain sehingga diharapkan dapat menimbulkan rasa kebersamaan sesama anggota panti, tambahnya.

Dirinya berharap firman yang disampaikan oleh Letnan Bala Keselamatan, Davi Sayo dapat menjadi renungan untuk para pengurus dan anggota sehingga tidak akan menimbulkan rasa iri saat menerima dan penyaluran bantuan kepada para anggota lansia El Shadai.

"Yang terpenting dari kegiatan ini ialah kebersamaan dalam beribadah sehingga tidak menimbulkan rasa iri antara sesama anggota baik yang aktif maupun tidak saat penyaluran bantuan,” ujarnya.
Lebih jauh dirinya berharap kehadiran anggota DPRD Provinsi Sulut, Fanny Legoh dalam ibadah kali ini dapat membantu permohonan pengajuan proposal ke Dinas Sosial Provinsi Sulut berupa pengadaan kursi dan alat kelengkapan panti lainnya termasuk pengadaan sarana dan prasarana kantor.

Sementara, Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Provinsi Sulut, Fanny Legoh dalam sambutannya mengajak para lansia untuk berbudaya falsafah masawang sawangan matembo temboan serta mengingatkan moralitas para lansia di Minahasa agar tetap eksis.

"Sarankan ke anak cucu untuk pertahankan budaya, terutama bahasa daerah ini, karena merupakan ancaman besar jika budaya hilang. Itu fakta, saya berbicara atas nama putra Minahasa. Jangan terlalu membiarkan situasi karena dapat berdampak negatif," ucap politisi yang juga kembali mencalonkan diri sebagai Calon Legislatif (Caleg) DPRD Provinsi Sulut nomor urut 3 dari partai PDI Perjuangan dapil Minahasa – Tomohon ini. (baim)




×
Berita Terbaru Update