Sulut,- Presiden Republik Indonesia, Ir Joko Widodo diakui memberikan perhatian bagi pembangunan di wilayah provinsi Sulawesi Utara. Hal ini bukan tanpa alasan. Terbukti, dukungan dan kepercayaan dari pemerintah pusat melalui orang nomor satu di negeri ini telah mampu menghadirkan proyek strategis nasional melalui penjabaran Program Nawacita di bumi nyiur melambai.
Berbagai kebijakan yang tersusun dalam Program Nawacita untuk pembangunan infrastruktur di Sulut telah memantik semangat dan motivasi pemerintah provinsi Sulawesi Utara dibawah kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey, SE dan Wakil Gubernur Drs Steven O E Kandouw (OD-SK).
Sebagai perwakilan pemerintah pusat didaerah OD-SK pun konsisten menjabarkan program Nawacita Jokowi. Diresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung dan Peresmian Rumah Susun (Rusun) di Tondano dan Manado, Senin (01/04/2019) menjadi bukti keberhasilan program Jokowi dalam menunjang pembangunan di Sulut.
Sementara, berbagai pembangunan strategis lainya yang terus dipacu pemerintahan OD-SK diantaranya, percepatan pembangunan infrastruktur Jalan Tol Manado-Bitung untuk menunjang KEK Bitung, Pembangunan Manado Outer Ringroad terdiri dari penyelesaian Rigroad 1 dan pembangunan Ringroad 3, Pembangunan Bypass Bandara Sam Ratulange ke Likupang guna menunjang kawasan ekonomi khusus (KEK) Pariwisata Likupang, Pembangunan TPA regional di Iloilo Wori, Pembangunan Waduk Kuwil, hingga yang terakhir ujicoba Palapa Ring Paket Tengah di Sangihe.
Jokowi dalam kunjungan ke 4 (empat) kalinya di Sulut menerangkan bahwa dengan diresmikannya KEK akan diikuti dengan percepatan pembangunan infrastruktur Jalan Tol Manado-Bitung dan Pelabuhan Hub Internasional Bitung
Pembangunan Jalan Tol Manado – Bitung yang saat ini hampir rampung, bahkan sudah dilakukan ujicoba secara fungsional, telah ditinjau langsung oleh Presiden Jokowi bersama ibu negara , Senin (01/04/2019) dipastikan bakal diremikan pada bulan Oktober 2019 mendatang.
Pembangunan Jalan Manado Outer RingRoad 3 (MORR 3) yang menghubungkan Winangun hingga Malalayang, yang bertujuan untuk mengurai kemacetan jalan utama yang melintas di ruas Malalayang.
Kendaraan yang akan menuju ke arah utara Kota Manado, Bandara Sam Ratulangi, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung, Pelabuhan Bitung, bahkan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Likupang, tidak perlu lagi melintasi Malalalayang dan ruas Boulevard karena bisa langsung mengakses MORR 3 yang akan terkoneksi dengan MORR 2 dan MORR 1.
Untuk pembangunan infrastruktur MOR 3, telah digelontorkan anggaran sebesar Rp 150 miliar pada 2018.
Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata. Jalan Akses Bandara Sam Ratulangi sampai Likupang (Minahasa Utara) yang merupakan terobosan OD-SK dalam menyediakan sarana infrastruktur jalan menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata.
Pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XV SulutGo, menerima usulan rencana pembangunan jalan IV Segmen menuju kawasan wisata Likupang yang merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Pembangunan jalan sepanjang 31,5 km tersebut merupakan pengajuan usulan dari Pemerintah Provinsi Sulut yang membutuhkan dana Rp 945 miliar, terdiri dari segmen I Bandara Samratulangi Manado -Talawaan (4,6 km), segmen II Talawaan-Tatelu (2,75 km), segmen III Tatelu-Wasian (4,1 km), segmen IV Wasian-Marionsou (20,1 km). Selain itu juga pembangunan 10 unit jembatan.
Pembangunan TPA Regional Ilo – Ilo Wori (Minahasa Utara) telah direncanakan didahului dengan pembuatan feasibility study (FS), karena dari FS ini baru tercantum skema pembiayaan, investasi dan masa pembangunannya.
Rencananya, pembangunan TPA regional ini menggunakan lahan seluas 50 hektare dan terbagi ke dalam dua tahapan. Tahap pertama akan dibangun di kawasan eks HGU Ilo-Ilo Wori seluas 20 hektare, dan dilanjutkan dengan tahap kedua yang akan dibangun di lahan eks HGU yang sama seluas 30 hektare.
Nantinya, pengolahan sampah di TPA regional ini akan menggunakan metode termal yang akan menghasilkan tenaga listrik dan meninggalkan residu yang relatif sedikit. Untuk membangun TPA yang nilainya ditaksir Rp181 miliar ini, Pemda mengkaji kemungkinan pelibatan investor swasta melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara terus dikebut oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pada 6 Maret 2018, telah berhasil dilakukan breakthrough tunnel 2 yang merupakan pekerjaan Bendungan Kuwil Kawangkoan Paket 1.
“Pembangunannya dikerjakan siang dan malam untuk mengejar ketertinggalan akibat kendala pembebasan lahan agar penyelesaiannya bisa kembali sesuai rencana,” kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu.
Bendungan Kuwil Kawangkoan ini merupakan bagian program pembangunan 49 bendungan baru Kementerian PUPR dalam periode 2015-2019.
Program ini sejalan dengan Nawa Cita Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan ketahanan air nasional.
Semula bendungan ini ditargetkan rampung pada Oktober 2020, namun ditargetkan bisa rampung lebih cepat yakni tahun 2019. Hal ini dikarenakan proses pembebasan lahan lebih cepat berkat sinergi kerja sama Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dengan Pemerintahan Kabupaten Minahasa Utara.
Pembangunan Ring Palapa Paket Tengah yang menjadi Tol Informasi dalam bentuk Kabel Optik yang dikenal dengan Palapa Ring. Serat optik yang menghubungkan seluruh wilayah Indonesia merupakan infrastruktur tulang punggung jaringan telekomunikasi broadband (pita lebar), Palapa Ring terdiri dari tiga paket, yaitu Palapa Ring Paket Barat, Palapa Ring Paket Tengah, dan Palapa Ring Paket Timur.
Palapa Ring Paket Barat sudah rampung 100% pada bulan Maret 2018 dan Palapa Ring Paket Timur, hingga bulan ini telah selesai 88,14%. Sedangkan Palapa Ring Paket Tengah telah selesai 100 % dan telah diujicoba disaksikan Menkominfo Rudiantara, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur Olly Dondokambey SE di Tahuna, ibukota Kabupaten Kepulauan Sangihe, Jumat (18/01/2019).
Palapa Ring Tengah yang dibangun melintasi Provinsi Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara itu terdiri atas kabel darat sepanjang 1.326,22 km kabel darat dan 1,787,06 km kabel laut.
Proyek yang bernilai Rp 1,38 triliun itu beroperasi memungkinkan akses kecepatan internet 4G sampai dengan 30 Mbps. Titik lokasi yang dilalui Palapa Ring Tengah, merupakan jalur bebas gempa. Paket tersebut dikerjakan PT LEN Telekomunikasi Indonesia yang memulai kontrak pada tanggal 4 Maret 2016.
Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE dan Wagub Drs Steven OE Kandouw (ODSK) terus memainkan berbagai kesempatan dan peluang yang diberikan Pemerintah Pusat ini demi memajukan pembangunan sekaligus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat menuju Sulut semakin hebat diberbagai bidang. (Advetorial Humas Dan Protokol Pemprov Sulut)
Berbagai kebijakan yang tersusun dalam Program Nawacita untuk pembangunan infrastruktur di Sulut telah memantik semangat dan motivasi pemerintah provinsi Sulawesi Utara dibawah kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey, SE dan Wakil Gubernur Drs Steven O E Kandouw (OD-SK).
Sebagai perwakilan pemerintah pusat didaerah OD-SK pun konsisten menjabarkan program Nawacita Jokowi. Diresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung dan Peresmian Rumah Susun (Rusun) di Tondano dan Manado, Senin (01/04/2019) menjadi bukti keberhasilan program Jokowi dalam menunjang pembangunan di Sulut.
Sementara, berbagai pembangunan strategis lainya yang terus dipacu pemerintahan OD-SK diantaranya, percepatan pembangunan infrastruktur Jalan Tol Manado-Bitung untuk menunjang KEK Bitung, Pembangunan Manado Outer Ringroad terdiri dari penyelesaian Rigroad 1 dan pembangunan Ringroad 3, Pembangunan Bypass Bandara Sam Ratulange ke Likupang guna menunjang kawasan ekonomi khusus (KEK) Pariwisata Likupang, Pembangunan TPA regional di Iloilo Wori, Pembangunan Waduk Kuwil, hingga yang terakhir ujicoba Palapa Ring Paket Tengah di Sangihe.
Pembangunan Jalan Tol Manado – Bitung yang saat ini hampir rampung, bahkan sudah dilakukan ujicoba secara fungsional, telah ditinjau langsung oleh Presiden Jokowi bersama ibu negara , Senin (01/04/2019) dipastikan bakal diremikan pada bulan Oktober 2019 mendatang.
Pembangunan Jalan Manado Outer RingRoad 3 (MORR 3) yang menghubungkan Winangun hingga Malalayang, yang bertujuan untuk mengurai kemacetan jalan utama yang melintas di ruas Malalayang.
Kendaraan yang akan menuju ke arah utara Kota Manado, Bandara Sam Ratulangi, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung, Pelabuhan Bitung, bahkan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Likupang, tidak perlu lagi melintasi Malalalayang dan ruas Boulevard karena bisa langsung mengakses MORR 3 yang akan terkoneksi dengan MORR 2 dan MORR 1.
Untuk pembangunan infrastruktur MOR 3, telah digelontorkan anggaran sebesar Rp 150 miliar pada 2018.
Pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XV SulutGo, menerima usulan rencana pembangunan jalan IV Segmen menuju kawasan wisata Likupang yang merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Pembangunan jalan sepanjang 31,5 km tersebut merupakan pengajuan usulan dari Pemerintah Provinsi Sulut yang membutuhkan dana Rp 945 miliar, terdiri dari segmen I Bandara Samratulangi Manado -Talawaan (4,6 km), segmen II Talawaan-Tatelu (2,75 km), segmen III Tatelu-Wasian (4,1 km), segmen IV Wasian-Marionsou (20,1 km). Selain itu juga pembangunan 10 unit jembatan.
Pembangunan TPA Regional Ilo – Ilo Wori (Minahasa Utara) telah direncanakan didahului dengan pembuatan feasibility study (FS), karena dari FS ini baru tercantum skema pembiayaan, investasi dan masa pembangunannya.
Rencananya, pembangunan TPA regional ini menggunakan lahan seluas 50 hektare dan terbagi ke dalam dua tahapan. Tahap pertama akan dibangun di kawasan eks HGU Ilo-Ilo Wori seluas 20 hektare, dan dilanjutkan dengan tahap kedua yang akan dibangun di lahan eks HGU yang sama seluas 30 hektare.
Nantinya, pengolahan sampah di TPA regional ini akan menggunakan metode termal yang akan menghasilkan tenaga listrik dan meninggalkan residu yang relatif sedikit. Untuk membangun TPA yang nilainya ditaksir Rp181 miliar ini, Pemda mengkaji kemungkinan pelibatan investor swasta melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara terus dikebut oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pada 6 Maret 2018, telah berhasil dilakukan breakthrough tunnel 2 yang merupakan pekerjaan Bendungan Kuwil Kawangkoan Paket 1.
“Pembangunannya dikerjakan siang dan malam untuk mengejar ketertinggalan akibat kendala pembebasan lahan agar penyelesaiannya bisa kembali sesuai rencana,” kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu.
Bendungan Kuwil Kawangkoan ini merupakan bagian program pembangunan 49 bendungan baru Kementerian PUPR dalam periode 2015-2019.
Program ini sejalan dengan Nawa Cita Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan ketahanan air nasional.
Semula bendungan ini ditargetkan rampung pada Oktober 2020, namun ditargetkan bisa rampung lebih cepat yakni tahun 2019. Hal ini dikarenakan proses pembebasan lahan lebih cepat berkat sinergi kerja sama Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dengan Pemerintahan Kabupaten Minahasa Utara.
Pembangunan Ring Palapa Paket Tengah yang menjadi Tol Informasi dalam bentuk Kabel Optik yang dikenal dengan Palapa Ring. Serat optik yang menghubungkan seluruh wilayah Indonesia merupakan infrastruktur tulang punggung jaringan telekomunikasi broadband (pita lebar), Palapa Ring terdiri dari tiga paket, yaitu Palapa Ring Paket Barat, Palapa Ring Paket Tengah, dan Palapa Ring Paket Timur.
Palapa Ring Paket Barat sudah rampung 100% pada bulan Maret 2018 dan Palapa Ring Paket Timur, hingga bulan ini telah selesai 88,14%. Sedangkan Palapa Ring Paket Tengah telah selesai 100 % dan telah diujicoba disaksikan Menkominfo Rudiantara, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur Olly Dondokambey SE di Tahuna, ibukota Kabupaten Kepulauan Sangihe, Jumat (18/01/2019).
Palapa Ring Tengah yang dibangun melintasi Provinsi Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara itu terdiri atas kabel darat sepanjang 1.326,22 km kabel darat dan 1,787,06 km kabel laut.
Proyek yang bernilai Rp 1,38 triliun itu beroperasi memungkinkan akses kecepatan internet 4G sampai dengan 30 Mbps. Titik lokasi yang dilalui Palapa Ring Tengah, merupakan jalur bebas gempa. Paket tersebut dikerjakan PT LEN Telekomunikasi Indonesia yang memulai kontrak pada tanggal 4 Maret 2016.
Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE dan Wagub Drs Steven OE Kandouw (ODSK) terus memainkan berbagai kesempatan dan peluang yang diberikan Pemerintah Pusat ini demi memajukan pembangunan sekaligus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat menuju Sulut semakin hebat diberbagai bidang. (Advetorial Humas Dan Protokol Pemprov Sulut)