Minahasa,- Peserta BPJS Kesehatan semakin dipermudah mengakses pelayanan kesehatan program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Kemudahan pelayanan kesehatan era JKN-KIS tersebut salah satunya dirasakan oleh Netje Elsje Schalwyk, Warga Tondano, Kabupaten Minahasa.
Lansia 72 tahun ini menceritakan bagaimana mudah dan cepatnya mendapat pelayanan di fasilitas kesehatan (Faskes) sebagai peserta JKN-KIS dari BPJS Cabang Tondano.
“Sejak terdaftar dari 2018, saya sudah sering memanfaatkan Kartu JKN-KIS, salah satunya untuk operasi Katarak," ujarnya kepada Komentar.co, Jumat (20/09/2019) di kantor BPJS Cabang Tondano.
Kendati baru terdaftar 2018 lalu sebagai peserta JKN-KIS segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU), dirinya mengatakan banyak manfaat telah dirasakan.
"Karena sudah Lansia jadi sudah sering kontrol di Puskesmas, sudah berbagai manfaat saya rasakan,” ungkapnya.
"Selama menggunakan Kartu KIS, tidak pernah keluar biaya sepeserpun. Semuanya di jamin. Petugas di Puskesmas dan Rumah Sakit memberikan pelayanan baik," sambungya lagi.
Lanjut dia, saat ini sedang mengurus pindah Faskes, karena akan pindah domisili dan telah mendapat penjelasan dari petugas BPJS terkait manfaat-manfaat yang ada di Mobile JKN.
”Ternyata pelayanan kesehatan mudah diakses, bisa lewat handphone juga, tidak perlu datang di kantor,” ungkapnya.
Dicecar pertayaan 'Miring' terkit pemberitaan pelayanan BPJS, dirinya menampik hal itu. Netje mengaku tidak pernah mengalami kesulitan selama menjadi peserta JKN-KIS.
"Memang masih terdapat beberapa orang yang mengeluhkan dan berkomentar negatif. Namun sejauh ini saya tidak mengalami hambatan menjadi peserta JKN KIS. Ikuti saja prosedur beserta ketentuannya dan rasakan manfaatnya,” tutup Netje sembari tersenyum. (baim)
Lansia 72 tahun ini menceritakan bagaimana mudah dan cepatnya mendapat pelayanan di fasilitas kesehatan (Faskes) sebagai peserta JKN-KIS dari BPJS Cabang Tondano.
“Sejak terdaftar dari 2018, saya sudah sering memanfaatkan Kartu JKN-KIS, salah satunya untuk operasi Katarak," ujarnya kepada Komentar.co, Jumat (20/09/2019) di kantor BPJS Cabang Tondano.
Kendati baru terdaftar 2018 lalu sebagai peserta JKN-KIS segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU), dirinya mengatakan banyak manfaat telah dirasakan.
"Karena sudah Lansia jadi sudah sering kontrol di Puskesmas, sudah berbagai manfaat saya rasakan,” ungkapnya.
"Selama menggunakan Kartu KIS, tidak pernah keluar biaya sepeserpun. Semuanya di jamin. Petugas di Puskesmas dan Rumah Sakit memberikan pelayanan baik," sambungya lagi.
Lanjut dia, saat ini sedang mengurus pindah Faskes, karena akan pindah domisili dan telah mendapat penjelasan dari petugas BPJS terkait manfaat-manfaat yang ada di Mobile JKN.
”Ternyata pelayanan kesehatan mudah diakses, bisa lewat handphone juga, tidak perlu datang di kantor,” ungkapnya.
Dicecar pertayaan 'Miring' terkit pemberitaan pelayanan BPJS, dirinya menampik hal itu. Netje mengaku tidak pernah mengalami kesulitan selama menjadi peserta JKN-KIS.
"Memang masih terdapat beberapa orang yang mengeluhkan dan berkomentar negatif. Namun sejauh ini saya tidak mengalami hambatan menjadi peserta JKN KIS. Ikuti saja prosedur beserta ketentuannya dan rasakan manfaatnya,” tutup Netje sembari tersenyum. (baim)