Notification

×

Iklan

OD-SK Buktikan Negara Hadir Di Wilayah Utara NKRI

Sunday, September 22, 2019 | 17:03 WIB Last Updated 2019-09-22T09:05:16Z
Sulut,- Komitmen Nawa Cita membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan yang di gelorakan oleh Presiden Republik Indonesia Ir Joko Widodo dan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, dibuktikan dengan kehadiran untuk pertama kalinya kepala negara, Presiden RI Ir Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana bersama rombongan di Kabupaten Kepulauan Talaud pada Oktober 2016.

“Mudah-mudahan kunjungan bersejarah ini membawah berkat bagi rakyat demi kesejahteraan rakyat di bumi Porodisa," ujar Olly saat mendampingi Presiden Jokowi kala itu. 

Keinginan Presiden Jokowi ini seolah menjadi ‘Cambuk’ bagi pemerintah provinsi Sulut dibawah kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey, SE (OD) dan Wakil Gubenur Drs Steven O E Kandouw untuk mengimplementasikan berbagai arah kebijakan dan program pembangunan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat wilayah perbatasan dan Pulau-Pulau Kecil Terluar (PPKT) di provinsi Sulut.
Di usia 3,5 tahun kepemimpinan OD-SK berbagai terobosan dan capaian tebukti mampu merubah ‘Wajah Bumi Nyiur Melambai’.

Duo top eksekutif Sulut ini telah mengantar masyarakat sulut dikenal sampai ke dunia internasional. Tak pelak beranda terdepan wilayah utara Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjadi tidak asing lagi disebut dan didengar berkat tangan dingin Olly–Steven.

Berikut data Badan Pengelola Perbatasan Daerah Provinsi Sulawesi Utara atas capaian keberhasilan Gubernur Olly Dondokambey, SE dan Wakil Gubernur Drs Steven O E Kandouw untuk wilayah perbatasan dan Pulau–Pulau Kecil Terluar di provinsi Sulawesi Utara.

- Peresmian Bandar Udara Miangas oleh Presiden Repbulik Indonesia pada tanggal 19 Oktober 2016 dengan landasan pacu (runway) sepanjang 1.400 m x 30 m yang dapat didarati pesawat jenis ATR-72. Selain itu, bandar udara tersebut dengan runway strip 1.400 m x 150 m dan apron 130 m x 65 m telah mampu mampung menampung tiga unit pesawat.

- Bantuan Kapal Tol Laut bagi masyarakat perbatasan di Sulut untuk menikmati harga barang yang murah dan sama dengan di Pulau Jawa.

- Bantuan kapal-kapal Perintis Nusantara dan kapal penyebrangan yang menjangkau pulau-pulau kecil terluar bersama pembangunan dan rehabilitasi dermaga di setiap Pulau-Pulau Kecil Terluar demi kesejahteraan masyarakat di kawasan perbatasan.

- Pembangunan Bandar Udara Siau dengan runway sepanjang 1.330 m dan gedung kantor serta terminal penumpang.

- Perpanjangan Bandar Udara Melonguane, bandar udara ini memiliki ukuran landasan pacu 2.000 m x 35 m bertambah menjadi 17/45 dan berukuran 2.000 m x 35 m, dengan lebar 35 mtr.

- Perpanjangan Bandar Udara Naha. Bandar Udara ini memiliki ukuran landasan pacu 1.600 m x 30 m dan pada 2019 landasan pacu Bandara Naha akan ditambah 200 meter kemudian dilanjutkan pada tahun berikutnya sepanjang 1.800 meter serta fasilitas penunjangnya.

- Pembangunan sarana dan prasarana, penempatan tenaga dokter dan tenaga guru dibidang kesehatan dan pendidikan di kawasan perbatasan yang keseluruhannya adalah wujud komitmen Jokowi - JK bersama OD-SK mewujudkan perbatasan di Sulut sebagai pintu gerbang NKRI di Kawasan timur Indonesia.
Terkait sarana dan prasarana diwilayah perbatasan, OD-SK juga menekankan perlunya keberpihakan pemerintah pada Sumber Daya Manusia.

"Pemerintah harus mendorong keberpihakan perekrutan Sumber Daya Manusia (SDM) lokal di kawasan perbatasan Negara, seperti penempatan TNI, Dokter, Bidan, Guru, Tenaga Medis dan tenaga pendamping Desa", kata Wakil Gubernur Steven Kandouw dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Pengelolaan Perbatasan Negara Dan Penajaman Program Prioritas Tahun Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan Republik Indonesia (BNPP-RI) beberapa waktu lalu.

Sementara, Kepala Badan Pengelola Perbatasan Daerah (BPPD) Provinsi Sulawesi Utara, Ir Djemi Gagola, MSi, ME mengatakan Provinsi Sulawesi Utara sebagai Provinsi Kepulauan, memiliki 12 pulau terluar yang telah ditentukan pemerintah pusat pada tahun 2017.
Gagola menyampaikan komitmen dan berbagi langkah strategis yang dilakukan Pemerintah Provinsi Sulut untuk mengembangkan potensi pariwisata dan perikanan kelautan di pulau-pulau kecil terluar.

"Pengembangan Potensi alam perikanan dan kelautan dilaksanakan di pulau terkecil berpenghuni dengan pengadaan kapal penampung 3 unit, penambahan kapal penangkap 30GT dan dibawah 30GT, pembangunan pabrik es mini, rehabilitasi sumber listrik dan jaringan listrik, penambahan dan pembangunan sarana dan prasasarana BBM, serta bantuan modal usaha bagi nelayan," ungkapnya dalam Workshop Pengelolaan Potensi Pulau-Pulau Kecil Terluar (PPKT) baru-baru ini. 

Lanjut dia, untuk mewujudkan berbagai program pembangunan tentunya membutuhkan sinergitas berbagai pihak.

“Pemprov Sulut juga terus mengajak pemerintah Kabupaten dan Kota untuk terus bersinergi dalam melaksanakan pembangunan agar program Nawa Cita yang dijalankan Presiden Jokowi dapat terlaksana dengan baik," tutup Gagola. 

(Advetorial Humas Pemprov Sulut)


×
Berita Terbaru Update