Lihat saja masyarakat pesisir Kabupaten Minahasa Utara, khususnya Kecamatan Kema yang melingkupi Desa Kema I, Kema II dan Kema III.
Saat terjadi gempa pada Kamis (14/11) Pukul 00.05 dini hari dan sejumlah media online memberitakan ada potensi tsunami, puluhan warga Desa Kema 1-3 langsung mengungsi ke tempat aman.
"Meskipun sudah ada beberapa yang kembali ke kediaman masing-masing. Kalau disini ada 65 Kk lebih, sekitar 125 jiwa (orangtua dan anak-anak)," tutur Kepala Jaga XIV, Nasli Mamonto, Jumat (15/11), saat ditemui di bukit Pariwisata Batu Nona Desa Kema III.
"Masyarakat terpaksa melakukan Sholat Jumat di tempat mengungsi, dan terima kasih kepada Ibu Camat Kema yang cepat merespon keadaan kami dengan bantuan makanan dan air minum. Kami berharap, semoga gempa tak terjadi lagi, namun selama mengungsi ini, kami sangat berharap ada bantuan makanan dan air minum untuk membantu kami disini," pungkas Mamonto.
"Sejak pukul 01.00 tadi malam, memang warga Kema I, Kema II mengungsi ke Kauditan, Kema III ke arah Patiwisata Batu Nona. Kami menghimbau tetap berjaga-jaga. Dan sesudah ada pengumuman resmi dari BMKG, sudah boleh kembali ke kediaman," ujar Anthonie.
Dikatakan Camat Kema, untuk awal pihaknya telah membanru konsumsi warga dengan persediaan ala kadarnya.
"Sejak pagi tadi kami sudah menyediakan bahan makanan berupa supermie, air minum mineral dan roti.