Mamonto: "Terlalu Banyak, Penundaan, Biaya Pembebasan Lahan Bervariasi, ada apa
Minut,- Terkait banyaknya waktu molor atas realisasi Jalan Tol Manado-Bitung, ditambah informasi yang ditemukan berupa dana ganti keuntungan lahan yang bervariasi terjadi di beberapa wilayah, LSM Trias Politika pun meradang.
"Sudah terlalu banyak waktu molor pada pekerjaan proyek Jalan tol berbanderol triliunan Rupiah ini. Kalau dibiarkan berlarut-larit, kapan selesainya," ujar Herry Mamonto, Rabu (11/12) saat ditemui wartawan di Ruas Jalan tol Airmadidi.
Mamonto meminta Presiden Jokowi evaluasi kinerja Kepala Balai Pemeliharaan Jalan (Kabalai BPJN) Kepala Satuan kerja dan Pejabat Pembuat Komitmen (Kasatker dan PPK) dan perusahaan terkait.
"Kinerja Balai, Kasatker, dan para PPK terkait, terhadap pengawasan ipekerjaan beberapa BUMN bagaimana. Sejak Desember 2017 silam hingga Desember 2019 ini, sudah terlalu banyak penundaan karena dugaan kami, realisasi fisik belum lebih dari 60%, kami harap Pak Presiden RI lakukan sidak,," ujar Herry.
Sesuai pantauan tim-nya, Mamonto mendapati cukup banyak pekerjaan yang belum maksimal. Sebut saja lampu penerangan jalan, drainase pengaman dinding-dinding jalan, dan pagar pengaman area sepanjang jalan tol.
"Kantor-kantor internal, loket tiket dan portal, itu baru beberapa dan belum selesai pula. Selain pekerjaan terkatung-katung dan tak kunjung selesai, biaya pembebasan lahan kok bisa bervariasi, ada apa dengan tim apresial, " tukas Mamonto.
Menurur Herry juga, pihaknya mendapat informasi bahwa proyek jalan Tol Manado-Biitung seharus di resmikan pada tanggal 12 Desember 2019 ini. Namun kembali tertunda sampai tanggal 15 Januari 2020.
"Jika kita hitung, wacana finishing apalagi peresmian ini sudah dikumandangkan sejak Desember 2017, kalau benar peresmian nanti jatuuh pada 15 Januari 2020, bukan main waktu yang terrunda karena pekerjaan tak kunjung selesai itu. Masyarakat perlu tahu dan perlu kepastian, sebab uang negara yang dipakai membangun Tol Manado - Bitung ini adalah uang hasil pajak rakyat. Kami minta pihak-pihak terkait mengklarifikasi semua ini. Kalau tidak, kami akan melakukan investigasi lebih mendetail lagi," pungkas Herry Mamonto. (Baker)
Minut,- Terkait banyaknya waktu molor atas realisasi Jalan Tol Manado-Bitung, ditambah informasi yang ditemukan berupa dana ganti keuntungan lahan yang bervariasi terjadi di beberapa wilayah, LSM Trias Politika pun meradang.
"Sudah terlalu banyak waktu molor pada pekerjaan proyek Jalan tol berbanderol triliunan Rupiah ini. Kalau dibiarkan berlarut-larit, kapan selesainya," ujar Herry Mamonto, Rabu (11/12) saat ditemui wartawan di Ruas Jalan tol Airmadidi.
Mamonto meminta Presiden Jokowi evaluasi kinerja Kepala Balai Pemeliharaan Jalan (Kabalai BPJN) Kepala Satuan kerja dan Pejabat Pembuat Komitmen (Kasatker dan PPK) dan perusahaan terkait.
"Kinerja Balai, Kasatker, dan para PPK terkait, terhadap pengawasan ipekerjaan beberapa BUMN bagaimana. Sejak Desember 2017 silam hingga Desember 2019 ini, sudah terlalu banyak penundaan karena dugaan kami, realisasi fisik belum lebih dari 60%, kami harap Pak Presiden RI lakukan sidak,," ujar Herry.
Sesuai pantauan tim-nya, Mamonto mendapati cukup banyak pekerjaan yang belum maksimal. Sebut saja lampu penerangan jalan, drainase pengaman dinding-dinding jalan, dan pagar pengaman area sepanjang jalan tol.
"Kantor-kantor internal, loket tiket dan portal, itu baru beberapa dan belum selesai pula. Selain pekerjaan terkatung-katung dan tak kunjung selesai, biaya pembebasan lahan kok bisa bervariasi, ada apa dengan tim apresial, " tukas Mamonto.
Menurur Herry juga, pihaknya mendapat informasi bahwa proyek jalan Tol Manado-Biitung seharus di resmikan pada tanggal 12 Desember 2019 ini. Namun kembali tertunda sampai tanggal 15 Januari 2020.
"Jika kita hitung, wacana finishing apalagi peresmian ini sudah dikumandangkan sejak Desember 2017, kalau benar peresmian nanti jatuuh pada 15 Januari 2020, bukan main waktu yang terrunda karena pekerjaan tak kunjung selesai itu. Masyarakat perlu tahu dan perlu kepastian, sebab uang negara yang dipakai membangun Tol Manado - Bitung ini adalah uang hasil pajak rakyat. Kami minta pihak-pihak terkait mengklarifikasi semua ini. Kalau tidak, kami akan melakukan investigasi lebih mendetail lagi," pungkas Herry Mamonto. (Baker)