Sangihe,- Jumat 3 Januari 2019 pagi, sekira pukul 05.05 witta, merupakan sejarah paling kelam yang dialami masyarakat Kampung Lebo, Belengan, dan Lelipang. Pasalnya, ke-3 Kampung di 3 kecamatan ini luluh lantak akibat dilanda banjir bandang.
Akibat air bah (banjir bandang) yang terjadi dipagi hari, tercatat 1 korban meninggal 1 di Kampung Lebo, atas nama Bartolemeus Mangape 80 tahun, 2 orang tertimbun yaitu 1 pria dan 1 perempuan.
Bahkan masyarakat Lebo terinformasi ada beberapa yang hanyut terseret banjir ke pantai, namun selamat, sementara yang lain sudah diungsikan ke kampung tetangga melalui laut, karena jalan raya tak bisa dilalui.
Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe, Jabes Ezar Gaghana, SE, ME didampingi jajarannya langsung mengunjungi lokasi banjir di Desa Lebo dan Belengang Kecamatan Manganitu.
Bupati Jabes berharap kepada seluruh masyarakat tetap tabah, berdoa, waspada karena hujan turun tak menentu.
"Saya berharap kepada warga untuk berhati-hati, karena hujan tak menentu," pintanya.
Dirinya juga langsung memerintahkan instansi terkait untuk segera memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak banjir.
"Saya secara pribadi maupun sebagai pemerintah, mengucapkan turut berdukacita mendalam atas meninggalnya saudara-saudara yang menjadi korban banjir," timpal Gaghana.
Diketahui, Kampung Lelipang terendam banjir terdampak air sungai meluap. Untung saja warga sebelumnya sudah mengungsi atas perintah Kapolsek Tamako, karena Kapolsek menilai ukuran ketinggian air di bendungan, sudah berada diatas batas normal.
Selain jalan Kekendahe dikabarkan longsor, kemungkinan besar masih ada ditempat lain yang mengalami longsor.
"Dihimbau tetap waspada dan segera melapor ke Pemerintah untuk dapat penanganan," tukas Bupati.
Kepada Komentar.co Jabes mengatakan, banjir bandang terjadi masih pagi, diperkirakan terjadi sekitar sebelum pukul 06.00. Jadi semua masyarakat masih dalam keadaan belum terjaga.
"Akibat bencana itu, yang sangat parah di Desa Lebo. Kondisinya sekian banyak rumah hanyut dan tiga orang meninggal dunia. Satu sudah ditemukan dan dua masih tertutup longsor. Selain itu, 6 orang luka-luka sudah dibawa di rumah sakit," timpal dia.
Jabes juga mengmengajak warga agar waspada bencana susulan. Saat ini korban yang mengungsi sebanyak 80 KK (kepala keluarga) yang ditempatkan di beberapa gedung gereja.
Sementara itu, aparat TNI/Polri, BPBD, SAR dan para relawan dibantu masyarakat, terus melakukan tindakan apa saja yang bermanfaat. Posko sementara di tempat kejadian bencana juga telah dibentuk. (Yan Salasa)