Minut,- Di awal tahun baru 2020, musim penghujan menghantui sebagaian besar wilayah Negara Republik Indonesia.
Di beberapa daerah seperti Kota Jakarta, Surabaya dan Sulawesi Utara, khususnya Kabupaten Kepulauan Sangihe, sempat diluluh-lantak air bah atau lebih keren dengan sebutan banjir bandang.
Informasi terakhir, di Kabupaten Sangihe ada ratusan rumah hanyut, puluhan rusak, dua warga tewas dan tertimbun longsor.
Menyikapi hal tersebut, Kapolres Minahasa Utara AKBP Grace Rahakbau, SIK, MSi saat dihubungi Komentar.co via Whats-App menghimbau para pengendara untuk waspada saat di jalan.
"Sebaiknya lebih berhati-hati saat mengemudi. Sebelum jalan, cek dulu kondisi kendaraan, pastikan lampu dan rem dalam kondisi layak," pinta Grace, Sabtu (4/01/2020).
Lanjutnya, untuk kendaraan R4 (jenis mobil), gunakan sabuk pengaman, R2 (sepeda motor), gunakan helm yang memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).
"Jangan bahayakan orang lain dan diri sendiri, dengan tidak kebut-kebutan, mengingat kondisi jalan licin, dan kita tidak tahu pasti situasi jalan yang kita lalui, dalam keadaan seperti apa," urai Rahakbau.
Perwira Menengah (Pamen) Polwan pertama yang menjadi Kapolres Minut ini juga mengajak warga untuk menghindari main di pantai, apalagi tamasya membawa anak-anak.
"Kita tidak dapat mengukur keadaan alam sekitar saat ini. Ombak cukup tinggi, dan kita belum tentu mampu memyelamatkan diri, apalagi menyelamatkan keluarga kita," tukas Rahakbau.
Tak lupa ia mengingatkan para nelayan untut tidak berspekulasi mencari nafkah di cuaca yang tidak bersahabat seperti bulan-bulan muda (Januari, Februari, Maret) ini.
"Lihat sisi positifnya dahulu, jangan ambil resiko. Kasihan anak-isteri yang menunggu dirumah. Untuk sementara. kalau boleh, jangan melaut dulu, sebab gelombang air laut cukup tinggi," ujar Kapolres Minut berdarah Maluku Tenggara ini.
Rahakbau mengingatkan pula, warga dipinggir sungai maupun daerah rawan longsor, agar senantiada tetap siaga dan mulai dipikirkan kemana harus mengungsi ketika terjadi sesuatu yang tak diinginkan.
"Kami Polres Minut selalu memantau situasi, bekerjasama dengan Basarnas dan rekan-rekan TNI yang siap siaga untuk membantu masyarakat Minut," pungkas Grace sembari menambahkan, terkait sisa material berupa serpihan.kerikil, batu dan pasir yang teronggok di bahu jalan, Kapolres juga menaruh atensi atas hal itu.
Mengingat rawannya laka-lantas akibat hujan, jalanan basah, roda kendaraan labil dan mudah terpeleset gara-gara menghindari tumpukan tersebut. "Akan kami cek di lapangan. Namun kami berharap kerjasama yamg baik antara para kontraktor pelaksana dan dinas terkait untuk memperhatikan hal itu, agar tidak ada pengguna jalan yang terluka karenanya," tutup Rahakbau yang dikenal dekat dengan Wartawan Biro Minut itu. (Baker)
Di beberapa daerah seperti Kota Jakarta, Surabaya dan Sulawesi Utara, khususnya Kabupaten Kepulauan Sangihe, sempat diluluh-lantak air bah atau lebih keren dengan sebutan banjir bandang.
Informasi terakhir, di Kabupaten Sangihe ada ratusan rumah hanyut, puluhan rusak, dua warga tewas dan tertimbun longsor.
Menyikapi hal tersebut, Kapolres Minahasa Utara AKBP Grace Rahakbau, SIK, MSi saat dihubungi Komentar.co via Whats-App menghimbau para pengendara untuk waspada saat di jalan.
"Sebaiknya lebih berhati-hati saat mengemudi. Sebelum jalan, cek dulu kondisi kendaraan, pastikan lampu dan rem dalam kondisi layak," pinta Grace, Sabtu (4/01/2020).
Lanjutnya, untuk kendaraan R4 (jenis mobil), gunakan sabuk pengaman, R2 (sepeda motor), gunakan helm yang memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).
"Jangan bahayakan orang lain dan diri sendiri, dengan tidak kebut-kebutan, mengingat kondisi jalan licin, dan kita tidak tahu pasti situasi jalan yang kita lalui, dalam keadaan seperti apa," urai Rahakbau.
Perwira Menengah (Pamen) Polwan pertama yang menjadi Kapolres Minut ini juga mengajak warga untuk menghindari main di pantai, apalagi tamasya membawa anak-anak.
"Kita tidak dapat mengukur keadaan alam sekitar saat ini. Ombak cukup tinggi, dan kita belum tentu mampu memyelamatkan diri, apalagi menyelamatkan keluarga kita," tukas Rahakbau.
Tak lupa ia mengingatkan para nelayan untut tidak berspekulasi mencari nafkah di cuaca yang tidak bersahabat seperti bulan-bulan muda (Januari, Februari, Maret) ini.
"Lihat sisi positifnya dahulu, jangan ambil resiko. Kasihan anak-isteri yang menunggu dirumah. Untuk sementara. kalau boleh, jangan melaut dulu, sebab gelombang air laut cukup tinggi," ujar Kapolres Minut berdarah Maluku Tenggara ini.
Rahakbau mengingatkan pula, warga dipinggir sungai maupun daerah rawan longsor, agar senantiada tetap siaga dan mulai dipikirkan kemana harus mengungsi ketika terjadi sesuatu yang tak diinginkan.
"Kami Polres Minut selalu memantau situasi, bekerjasama dengan Basarnas dan rekan-rekan TNI yang siap siaga untuk membantu masyarakat Minut," pungkas Grace sembari menambahkan, terkait sisa material berupa serpihan.kerikil, batu dan pasir yang teronggok di bahu jalan, Kapolres juga menaruh atensi atas hal itu.
Mengingat rawannya laka-lantas akibat hujan, jalanan basah, roda kendaraan labil dan mudah terpeleset gara-gara menghindari tumpukan tersebut. "Akan kami cek di lapangan. Namun kami berharap kerjasama yamg baik antara para kontraktor pelaksana dan dinas terkait untuk memperhatikan hal itu, agar tidak ada pengguna jalan yang terluka karenanya," tutup Rahakbau yang dikenal dekat dengan Wartawan Biro Minut itu. (Baker)