Humas BPBD Mengaku Pak Kaban BPBD Sedang Rapat
Sangihe,- Sejak terjadinya curah hujan tinggi pada tanggal 3 Januari 2020 banyak titik longsor di Kabupaten Kepulauan Sangihe, timbul tanpa dapat di deteksi oleh kemampuan manusia.
Kali ini di Kampung Lindongan III, tepatnya di Kalemba Kampung Hiung, karena keadaan tanahnya sangat basah dan berlumpur. Situasi ini dapat berakibat fatal bagi warga yang ada disekitar Lingdongan III.
Keadaan dan kondisi akibat derasnya curah hujan yang tinggi mengakibatkan terjadinya longsor.
Sesuai pantaun Komentar.co di lokasi, hari ini tanggal Minggu (05/01/2020) tampak longsor yang berisiko mengancam keselamatan warga, telah terjadi lagi.
"Longsor sebesar ini sangat berbahaya, sebab bisa saja terjadi longsoran lain lagi," tutur Lazarus Makahauge warga Kampung Hiung.
Mewaki masyarakat setempat, dia meminta Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe, khususnya Badan Penanggulan Becana Daerah (BPBD) dapat meninjau lokasi longsor di Lingdongan III Kalemba, Kampung Hiung ini.
"Tolong jangan dianggap remeh kejadian seperti ini, karena dampaknya sangat besar kepada keselamatan warga Lingdongan III, apalagi curah hujan masih tinggi. Sebagai masyarakat, kami sangat mengharapkan campur tangan pemerintah," tandasnya.
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kaban BPBD) Kabupaten Kepulauan Sangihe, Ir R Pudihang, saat dihubungi, kendati ponselnya aktif, namun yang bersangkutan, tidak merespon.
Berkali-kali dihubungi di nomot ponsel 082345058XXX, tetap tidak ada niat sang Kaban untuk menerima telpon.
Hal ini tentu saja sangat bertolak belakang dengan sikap Bupati dan Wakil Bupati Sangihe sebagai pelayan publik, yang begitu kooperatif jika dihubungi.
Perlu diketahui, pada tanggal 3 Januari 2020 silam, Bupati Sangihe sebelum meninggalkan Kecamatan Manganitu, Bupati Sangihe, Jabes Gaghana sempat mengingatkan ASN jajarannya untuk selalu siaga merespon keluhan masyarakat, jika ada masyarakat yang butuh bantuan pemerintah.
Ironi, sebaliknya, Kaban BPBD malah enggan merespon ketika di telpon oleh masyarakat yang butuh pertolongan.
Namun sebelum berita ini naik, tiba-tiba ponsel wartawan dihubungi oleh Bagian Humas BPBD, yang mengatakan bahwa Kaban BPBD sedang rapat.
"Mohon maaf, tadi waktu anda menghubungi Pak Kaban, beliau sedang mengikuti rapat," jelasnya singkat namun tanpa tanggapan tentang permintaan warga Kampung Hiung. (Yan Salasa)
Kali ini di Kampung Lindongan III, tepatnya di Kalemba Kampung Hiung, karena keadaan tanahnya sangat basah dan berlumpur. Situasi ini dapat berakibat fatal bagi warga yang ada disekitar Lingdongan III.
Keadaan dan kondisi akibat derasnya curah hujan yang tinggi mengakibatkan terjadinya longsor.
Sesuai pantaun Komentar.co di lokasi, hari ini tanggal Minggu (05/01/2020) tampak longsor yang berisiko mengancam keselamatan warga, telah terjadi lagi.
"Longsor sebesar ini sangat berbahaya, sebab bisa saja terjadi longsoran lain lagi," tutur Lazarus Makahauge warga Kampung Hiung.
Mewaki masyarakat setempat, dia meminta Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe, khususnya Badan Penanggulan Becana Daerah (BPBD) dapat meninjau lokasi longsor di Lingdongan III Kalemba, Kampung Hiung ini.
"Tolong jangan dianggap remeh kejadian seperti ini, karena dampaknya sangat besar kepada keselamatan warga Lingdongan III, apalagi curah hujan masih tinggi. Sebagai masyarakat, kami sangat mengharapkan campur tangan pemerintah," tandasnya.
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kaban BPBD) Kabupaten Kepulauan Sangihe, Ir R Pudihang, saat dihubungi, kendati ponselnya aktif, namun yang bersangkutan, tidak merespon.
Berkali-kali dihubungi di nomot ponsel 082345058XXX, tetap tidak ada niat sang Kaban untuk menerima telpon.
Hal ini tentu saja sangat bertolak belakang dengan sikap Bupati dan Wakil Bupati Sangihe sebagai pelayan publik, yang begitu kooperatif jika dihubungi.
Perlu diketahui, pada tanggal 3 Januari 2020 silam, Bupati Sangihe sebelum meninggalkan Kecamatan Manganitu, Bupati Sangihe, Jabes Gaghana sempat mengingatkan ASN jajarannya untuk selalu siaga merespon keluhan masyarakat, jika ada masyarakat yang butuh bantuan pemerintah.
Ironi, sebaliknya, Kaban BPBD malah enggan merespon ketika di telpon oleh masyarakat yang butuh pertolongan.
Namun sebelum berita ini naik, tiba-tiba ponsel wartawan dihubungi oleh Bagian Humas BPBD, yang mengatakan bahwa Kaban BPBD sedang rapat.
"Mohon maaf, tadi waktu anda menghubungi Pak Kaban, beliau sedang mengikuti rapat," jelasnya singkat namun tanpa tanggapan tentang permintaan warga Kampung Hiung. (Yan Salasa)