Tiga sosok kontestan lama seperti Sompie S F Singal (SS) dari koridor Independen memastikan lolos dan siap maju. Ada juga Sinthia Gelly Rumumpe (SGR) dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Joppi Lengkong balon (bakal calon) yang disinyalir akan maju dari partai koalisi Golkar, Demokrat dan Gerindra, Erol Dungus dari partai yang sama dengan Joppi Lengkong, ada pula Netty Agnes Pantouw dari Partai Demokrat.
Selain sejumlah nama-nama poluler diatas, dari kubu Partai PDIP sendiri kendati Ketua DPC PDIP Denny Lolong telah memastikan yang mana pihaknya telah mengusung Joune Ganda sebagai calon tunggal Papan Satu, disisi lain kubu Paul Nelwan (PN) masih mengklaim bahwa pihaknya punya kekuatan yang tak kalah dengan Joune Ganda.
Bicara papan satu (Bupati) pastilah ada papan dua (Wakil Bupati).
Nah, dari sederetan bakal calon wakil bupati (Balon Wabup), nama-nama yang bakal maju bertarung tentunya bukan orang-orang kecil dan tak dikenal. Bahkan, para calon papan dua ini malah tidak kalah kualitasnya dibanding para papan satu diatas.
Di kubu PDIP, nama Berty Kapojos, Herry Rotinsulu, Sammy Dondokambey, Patrice Tamengkel, Kevin William Lotulung, bulanlah figur lemah yang tak kalah dibanding para bakal calon bupati (balonbup).
Demikian pula Fransisca M Tuwaidan dari Partai Nasdem, Denny Wowilig dari Partai Golkar, Netty Agnes Pantouw dan Stendy S Rondonuwu Demokrat, Kiky Sompotan yang sudah mendaftarkan diri dari Partai Golkar, Nasdem dan Gerindra, Serta Hj Sarhan Antili calon tunggal dari Partai PKB.
Kualitas, kuantitas serta kapabilitas para balonwabup ini sebetulnya tidak jauh berbeda dibanding para balonbup.
Sebut saja Berty Kapojos yang merupakan figur paling dikenal karena pernah menjabat Ketua DPRD Minut di periode berurutan, yang mengunci kariernya dengan manis ketika Berty mampu terpilih sebagai Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara. Tidak mengherankan kalau Berty Kapojos merupakan sosok pengumpul hasil survey tertinggi di Kubu PDIP DPC Minut.
Menyusul Denny Wowiling Wakil Ketua DPRD mendampingi Berty Kapojos namun gagal dalam pilcaleg 2019 silam.
Kemudian Hj Sarhan Antili pentolan Partai PKB DPC Minahasa Utara yang menorehkan sejarah sebagai wakil umat muslim di kancah politik tanah Minahasa Utara. Kendati hanya mencapai tampuk anggota dewan, namun rekor Sarhan Antili sulit di tandingi oleh para politisi Minut lainnya.
Pasalnya, Sarhan adalah anggota legislatif terlama di Minut, di usia belia karena terpilih selama empat (4) kali berturut-turut.
Sarhan yang dibesarkan di pesisir Desa Bulutui Kecamatan Likupang Timur, membawa kharismatik Islamiah internasional, sesuai amanah dan filosofi Partai PKB yang senantiasa menjunjung tinggi Kedaulatan NKRI ternyata membawa keuntungan luar biasa bagi lelaki betubuh tinggi semampai ini.
Penganut paham "Anti Politik Identitas" yang melekat pada Partai PKB dan dibawanya dalam kehidupan sehari-hari, membuat Sarhan yang berdarah Gorontalo-Tonsea disenangi berbagai kalangan dan multi etnis di Minut.
Partai PKB selaku partai politik poros tengah yang fleksibel dengan parpol manapun, mendongkrak 'nilai jual' Antili untuk dipinang parpol mana saja yang akan berkompetisi di pilkada Minut nanti.
20 tahun melayani rakyat di sebagai anggota DPRD Minut tidaklah sia-sia karena tidak mudah menampung aspirasi rakyat. Alhasil, Masyarakat Muslim di 10 kecamatan se-Kabupaten Minahasa Utara, sudah mengenali Sarhan Antili, sehingga dapat dipastikan, bakal mendukung putera Likupang-Klabat ini.
Kekerabatan suku Tonsea yang mengalir dalam darahnya membuat Sarhan Antili menduduki hasil survey sebagai kandidat balon wabup 2020 tertinggi sampai hari ini karena didukung para caleg PKB Kaum Nasrani baik dari Dapil I sampai Dapil IV. (Baker)