Penegasan ini sekaligus menepis isu perombakan pada posisi Dewan Komisaris dan Jajaran Direksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2019 dan RUPS Luar Biasa PT Bank SulutGo (BSG) yang digelar di Yama Resort, Tondano, Kabupaten Minahasa, Senin (02/03/2020).
“Yang menarik, para pemegang saham memberikan kuasa kepada pemegang saham pengendali untuk menunjuk dan mengangkat pengurus baru,” ungkap Gubernur Olly kepada sejumlah wartawan.
Didesak kebernaran informasi perombakan 'Kabinet' BSG, dirinya tidak memberikan kepastian.
“Tunggu kalau saya mimpi bagus,” ujar Olly sambil bercanda.
Menurutnya, kuasa dari para pemegang saham kepada PSP untuk mempermudah penunjukan pengurus baru ketika masa tugas para direksi dan komisaris berakhir pada September 2020 mendatang.
“Masa tugas mereka berakhir 27 September 2020. Supaya tidak mengadakan RUPS lagi, diberi kewenangan kepada PSP,” tandasnya.
Sementara, Direktur Utama (Dirut) Jeffry Dendeng saat dimintai keterangan enggan berkomentar.
“Jangan, penjelasannya dari pak Gubernur saja,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Komisaris Utama Sanny Parengkuan menjelaskan, terkait target BSG minimal sama dengan tahun 2019.
"Target tahun depan BSG adalah minimal sama dengan target tahun sebelumnya,".
Turut hadir pada RUPS Luar Biasa PT Bank SulutGo, Wakil Gubernur Drs Steven O E Kandouw, Sekretaris Daerah Provinsi Sulut, Edwin H Silangen, SE, MS, para bupati dan walikota sebagai pemegang saham, Dewan Komisaris dan Jajaran Direksi dan para Direktur PT. Bank SulutGo. (*/ven)
