Kendati tergolong wajah baru dibanding para calon dari partai politik (parpol) lainnya, Joune Ganda merupakan sosok muda berdarah Tonsea yang memiliki kapasitas dan kapabilitas yang prestisius sehingga punya peluang besar untuk memenangkan PDIP di Pemilukada Minut nanti.
Dari segi finansial, JG sudah membuktikan warna dan kadar kemampuannya. Di segi pendidikan dan pengetahuan, JG mampu menandingi bahkan mengungguli para balon lainnya.
Dari segi agama, budaya dan wawasan, JG adalah satu-satunya Tuama Tonsea sebagai balon yang mampu mengawinkan adat, budaya dan tradisi Suku Tonsea ke peradaban modern tanpa menghilangkan salah satu diantaranya.
Statement Ketua DPC PDIP Minut, Dennny Lolong (Delon) yang mana kubu-nya yakin memasang JG sebagai balonbup tunggal, bukan isapan jempol belaka.
"Kami pastikan JG sebagai balonbup tunggal dari PDIP DPC Minut, dengan enam (6) calon wakil bupati yang sudah kami rangkum untuk proses seleksi sesuai hasil survey internal partai," ungkap Delon beberapa waktu lalu saat menerima pendaftaran balon.
Namun PDIP DPC Minut harus tertegun di persimpangan, dan harus menilik sejarah buruk yakni tidak pernah menang sejak berdirinya Kabupaten Minahasa Utara. Dan jika ingin memenangkan pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) nanti, berbagai perubahan dan strategi, wajib dilakukan.
Pasalnya, predikat tak pernah menang di Minut, masih menghantui PDIP. Dan kendati sudah mengoleksi enam (6) calon wakil akan disandingkan dengan Joune Ganda, namun PDIP tidak boleh memandang sebelah mata terhadap para calon lawan yang akan berkompetisi nanti.
Sebut saja balonbup dari jalur independen, Sompie S F Sungal yang mengawali karir pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang duduk dikursi Wakil Bupati Minut, kemudian mem-PAW Vonnie Aneke Panambunan tahun 2008 silam, sebagai Bupati Minut sekitar 2 1/2 tahun.
Sompie sudah membuktikan kemampuannya dari Wakil Bupati Minut, maju pemilukada 2011-2015 berpasangan dengan Yulisa Baramuli (SBY), mengalahkan pasangan Fransisca Magdalena Tuwaidan - Welly Kumentas (TUNTAS).
Di tahun 2016-2020, Sompie berpasangan dengan Peggy Mekel (SDM) diusung PDIP, namun harus kalah oleh pasangan Vonnie Aneke panambunan - Joppi Lengkong (VAP-JO), yang diduga kalah akibat kesalahan strategi saja.
Fakta, dengan lain partai politik (parpol), Sompie jadi bupati. Sedangkan dengan PDIP, malah kalah.
Selain Sompie S F Singal yang memastikan diri akan maju berpasangan dengan Cicilia Andries, PDIP juga harus mewaspadai kubu Partai Nasdem yang sudah mengklaim dengan mengusung Sinthya Gelly Rumumpe (SGR) yang nota-bene bukan sosok baru di kancah politik maupun pemerintahan.
SGR atau akrab disapa Dede ini mempunyai bukti kuat dimana dalam usia 40-an, wanita berparas cantik ini sudah pernah ikut pemilukada berpasangan dengan Piet Petrus Luntungan (2011-2015) silam.
Waktu itu pasangan Piet-Dede kalah, namun catatan emas yang diobati dengan 2 kali jadi Wakil Ketua DPRD Minut.
SGR adalah pembuktian yang patut diperhitungkan, dimana SGR dua kali berturut-turut menjadi Wakil Ketua DPRD Minut kendati dari parpol berbeda, yaitu Gerindra dan Nasdem.
Power incumbent/petahana balonbup tampak jelas masih sangat kuat pada SGR.
Selain peraih suara signifikan di Dapil I (Kecamatan Airmadidi semasa Pilcaleg), SGR merupakan puteri tercinta Bupati Minut Vonnie Aneke Panambunan dan kakak kandung dari Anggota DPRD Daniel Matthew Rumumpe dari daerah pemilihan III (Likupang Raya). Apakah adik, paman, dan ibu SGR akan tinggal diam jika SGR maju nanti?
Peluang Joune Ganda untuk meraih penuh suara pemilih dari Dapil IV (Kecamatan Kauditan-Kema), tidak mudah, mengingat di wilayah yang sama tampaknya Wakil Bupati Minut Joppi Lengkong, sudah memastikan diri akan maju dari Partai Golkar berkoalisi.
Sesuai survey manual, Joppi Lengkong yang berpasangan dengan Bupati VAP, ternyata berada di ranking ke dua sesudah Sompie Singal. Ditambah isterinya Jeivi Wijaya juga seorang Caleg Partai PDIP dengan raihan suara yang cukup mampu mendongkrak Joppi nanti.
Sampai hari ini para pendukung PDI Perjuagan, pengamat dan pemerhati Politik dan Pemerintahan Minut tak perlu ragu lagi dengan kekuatan mesin partai moncong putih (PDIP) ini, terbukti 9 kursi Anggota DPRD Minut, plus Joune Ganda yang punya banyak kelebihan.
Namun itu bukan sebuah jaminan, mengingat ke-tiga figur yang dapat dikata sebagai petahana/incumbent pilkada tersebut, bukan tokoh-tokoh yang tidak punya kekuatan, dan harus diingat pula, pilkada adalah pasangan calon (paslon), bukan hanya seorang calon saja.
Dan jika PDIP salah memasangkan Joune Ganda dengan calon wakilnya, tidak menutup kemungkinan PDIP akan kembali menjadi spesialis turnamen yang menjadi pelanggan tetap sebagai 'finalis' tanpa satu kalipun menduduki tampuk pemerintahan Bupati Minahasa Utara.
PDIP dengan balonbup Joune Ganda-nya, sudah paten miliki 6 calon wakil bupati yang juga bukan orang-orang kecil dimata masyarakat Minut.
Disamping ada Sammy Dondokambey, Herry Rotinsulu dan Patrice Tamengkel dari back-ground birokrat, ada pula Paul Nelwan, Berty Kapojos dan Kevin William Lotulung militan muda sarat pendidikan.
Ke-6 tokoh diatas masing-masing memiliki kelebihan maupun kekurangan yang tentunya harus ditanda kutip oleh internal partai.
Masyarakat Minut khususnya para pendukung PDIP berharap banteng moncong putih ini dapat memasangkan Joune Ganda dengan salah satu kandidat yang terbaik dari mereka yang ada.
Satu hal lagi yang wajib menjadi pekerjaan rumah PDIP adalah, dalam 3 kali PDIP meraih kursi Ketua DPRD Minut, belum pernah kursi Bupati Minut jatuh ke tangan PDIP juga, kita lihat saja nanti apa tindakan yang akan dilakukan oleh Parpol besutan Megawati soekarnoputri ini di kancah Pemilukada Minut 2020. (Baker)
