Sulawesi Utara,- Berbagai langkah dan upaya dilakukan pemerintah provinsi Suluawesi Utara (Sulut) guna percepatan penanganan Coronavirus Disease (COVID-19).
Kali ini, laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) yang berada di RSUP Prof Kandou dipastikan akan beroperasi secara maksimal mulai Senin (11/05/2020), menyusul laboratorium yang sama di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Manado yang telah terlebih dahulu beroperasi.
Hal itu disampaikan Gubernur Olly Dondokambey saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penanganan Covid-19 di provinsi Sulawesi Utara melalui video teleconference (Vidcon) yang diikuti jajaran Forkopimda Sulut, Sabtu (09/05/2020).
Olly menerangkan kesiapan dua labotatorium Polymerase Chain Reaction (PCR) di Sulut untuk mempercepat diagnosa dan penentuan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sehingga tenaga medis dapat segera memberikan penanganan yang tepat.
“Dalam rangka menjaga penambahan penyebaran covid-19 di Sulut, saya informasikan juga ada dua laboratorium PCR yang kami siapkan satu sudah mulai beroperasi (BTKLPP Kelas 1 Manado) dan yang satu lagi (RSUP Prof Kandou) full hari senin beroperasi,” kata Olly.
Selain itu, Olly juga menerangkan bahwa Sulut belum mengusulkan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kepada pemerintah pusat.
Menurutnya, PSBB berdampak pada sektor perekonomian dan pelaksanaannya harus didukung penuh oleh kesiapan seluruh kabupaten dan kota di Sulut.
“Banyak orang mengusulkan saya PSBB , tetapi dampak PSBB ini kan kita tahu persis semua, pasti ekonomi tidak bergerak,” ujar Olly.
“Kami sudah dua kali kami kirim surat ke gugus tugas kabupaten/kota meminta informasi pergeseran anggaran mereka dipergunakan untuk apa saja, sampai hari ini kami belum dapat balasan surat dari kabupaten/kota,” sambungnya.
Lebih lanjut, Olly juga mengingatkan pentingnya kesiapan semua pihak mencegah penyebaran covid-19 pasca dibukanya kembali jalur transportasi antar daerah di Indonesia dengan mengisolasi penumpang di rumah singgah.
“Salah satu contoh kemarin kita kedatangan pekerja asal Sulut dari Maluku Utara. Langkah-langkah ini sangat efektif kita ambil, seluruh 110 penumpang kapal kita masukkan dalam rumah singgah dan semua efektif, dua minggu kita laksanakan ternyata tidak ada penyebaran waktu kita karantina,” kuncinya.
Tampak hadir dalam vidcon Wakil Gubernur Steven O.E. Kandouw dan Sekdaprov Edwin Silangen, Pangdam XIII Merdeka Mayjen TNI Santos Matondang, Kapolda Sulut, Irjen Pol Royke Lumowa, Kajati Sulut Andi Muh Iqbal Arief, Danlantamal VIII Sulut, Brigjen TNI Donar Philip Rompas. (*/ven)
Kali ini, laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) yang berada di RSUP Prof Kandou dipastikan akan beroperasi secara maksimal mulai Senin (11/05/2020), menyusul laboratorium yang sama di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Manado yang telah terlebih dahulu beroperasi.
Hal itu disampaikan Gubernur Olly Dondokambey saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penanganan Covid-19 di provinsi Sulawesi Utara melalui video teleconference (Vidcon) yang diikuti jajaran Forkopimda Sulut, Sabtu (09/05/2020).
Olly menerangkan kesiapan dua labotatorium Polymerase Chain Reaction (PCR) di Sulut untuk mempercepat diagnosa dan penentuan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sehingga tenaga medis dapat segera memberikan penanganan yang tepat.
“Dalam rangka menjaga penambahan penyebaran covid-19 di Sulut, saya informasikan juga ada dua laboratorium PCR yang kami siapkan satu sudah mulai beroperasi (BTKLPP Kelas 1 Manado) dan yang satu lagi (RSUP Prof Kandou) full hari senin beroperasi,” kata Olly.
Selain itu, Olly juga menerangkan bahwa Sulut belum mengusulkan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kepada pemerintah pusat.
Menurutnya, PSBB berdampak pada sektor perekonomian dan pelaksanaannya harus didukung penuh oleh kesiapan seluruh kabupaten dan kota di Sulut.
“Banyak orang mengusulkan saya PSBB , tetapi dampak PSBB ini kan kita tahu persis semua, pasti ekonomi tidak bergerak,” ujar Olly.
“Kami sudah dua kali kami kirim surat ke gugus tugas kabupaten/kota meminta informasi pergeseran anggaran mereka dipergunakan untuk apa saja, sampai hari ini kami belum dapat balasan surat dari kabupaten/kota,” sambungnya.
Lebih lanjut, Olly juga mengingatkan pentingnya kesiapan semua pihak mencegah penyebaran covid-19 pasca dibukanya kembali jalur transportasi antar daerah di Indonesia dengan mengisolasi penumpang di rumah singgah.
“Salah satu contoh kemarin kita kedatangan pekerja asal Sulut dari Maluku Utara. Langkah-langkah ini sangat efektif kita ambil, seluruh 110 penumpang kapal kita masukkan dalam rumah singgah dan semua efektif, dua minggu kita laksanakan ternyata tidak ada penyebaran waktu kita karantina,” kuncinya.
Tampak hadir dalam vidcon Wakil Gubernur Steven O.E. Kandouw dan Sekdaprov Edwin Silangen, Pangdam XIII Merdeka Mayjen TNI Santos Matondang, Kapolda Sulut, Irjen Pol Royke Lumowa, Kajati Sulut Andi Muh Iqbal Arief, Danlantamal VIII Sulut, Brigjen TNI Donar Philip Rompas. (*/ven)