Notification

×

Iklan

Tumbelaka Nilai VAP Dan Corona Tantangan Menjadi Peluang...

Tuesday, June 9, 2020 | 01:05 WIB Last Updated 2020-06-10T03:57:26Z
Elektabilitas VAP Terus Meroket

Minahasa Utara,- Bara politik menjelang Pemilukada Provinsi Sulawesi Utara, menyala tanpa dapat dibendung, ketika informasi Pilkada serentak tahun 2020 jatuh pada 9 Desember mendatang, dilaksanakan.

Hal in tentu saja menciptakan strategi dan upaya para kandidat dari Partai Politik (Parpol) untuk berbenah demi memperoleh hak dipilih dan meraih kemenangan secara mutlak.


Seperti di kubu Partai Nasional Demokrat (NasDem), tampak ada 3 bakal calon (balon) yang menonjol dengan masing-masing kharisma.


Sebut saja Elly Engelbert Lasut, Vonnie Aneke Panambunan, dan G S V Lumentut. Ke-3 pemangku jabatan kepala daerah tangguh dengan 2 periode Bupati dan Walikota ini, jika dinilai secara orang awam, ketiganya punya kemampuan dan bukti kepemimpinan yang dapat menyulitkan Partai NasDem untuk menentukan pilihan, mana yang paling tepat untuk memegang Surat Keputusan (SK).

Namun, sosok Vonnie Aneke Panambunan (VAP) nyaris dapat dipastikan bertengger diposisi teratas dibanding ke-2 pesaingnya.

Pasalnya, hingga berita ini terbit, Dr (HC) Vonny Aneke Panambunan, STh (VAP) terlihat sebagai balon yang paling masif dan gencar menyatakan diri akan maju Pilgub Sulut 2020.

Disaat dunia nyaris lumpuh dihantam pandemi Covid-19 (Virus Corona/C19), kebanyakan pihak memilih menghindari massa, VAP yang kini berstatus sebagai Bupati Minahasa Utara aktif, malah seolah 'terbantukan' oleh keganasan Covid-19.

Sikap welas-asih Panambunan kepada rakyat, dimasa-masa rakyat butuh kehadiran pemimpin, VAP yang notabene adalah seorang perempuan, justeru begitu gesit turun kehampir semua 15 kabupaten/kota di Sulut secara bertahap, berbagi kasih tanpa pandang-bulu.

Resep turun langsung menyapa masyarakat ala VAP, sangat jitu. Masyarakat yang disambangi VAP begitu terharu dan senang. Alhasil? Elektabilitas wanita berdarah Minahasa dan Jawa ini melejit setinggi langit dan sulit untuk dikejar pesaing internal partai maupun eksternal partai.

Penetrasi politik 'Sapu Rata' yang diterapkan VAP seperti masuk ke kantong-kantong suara partai PDIP, Golkar, Demokrat, Gerindra, maupun parpol-parpol lain secara acak namun besar-besaran memberi bantuan seperti Kabupaten Minsel, Kabupaten Boltim, Kabupaten Sangihe, Kabupaten Minahasa dan Kabupaten Minahasa Tenggara, dan Bolmut, membuat VAP kian berkilau saja.

Belum lagi pernyataan resmi Jantje Wowiling Sajow (JWS) mantan Bupati Minahasa yang menyatakan resmi mendukung VAP.

Tak ayal lagi, petahana pasangan Olly Dondokambey - Steven Kandouw (OD-SK) harus berpikir keras menghadapi politik 'sapu rata' ala VAP.

Menanggapi pergerakan VAP yang diuntungkan oleh keadaan alam status kewanitaannya, Pengamat Politik dan Pemerintahan Sulawesi Utara (Sulut) Taufik Tumbelaka mengatakan, sampai saat ini baru incumbant (petahana) Olly Dondokambey dan Steven Kandouw (OD-SK) yang memastikan mengantongi SK dari partainya PDI Perjuangan.

“Itulah kelebihan dari 'penantang'. Makin seriusnya si penantang, malah makin mengancam peluang incumbant/petahana. Dibantu tim dan relawan yang solid setiap bergerak saat bersosialisasi, itu saja sudah menjadi point penting bahwa VAP serius untuk menantang siapa saja balon nanti," tukas Tumbelaka.

Putera mantan Gubernur Pertama Sulut, jebolan Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik (Fisipol) UGM Yogyakarta yang jitu dalam menilai politik dan pemerintahan ini menyatakan, aksi kemanusiaan yang dilakukan kubu VAP sangat tepat, disaat pademi covid-19 yang merenggut kondisi sosial-ekonomi rakyat sehingga apa saja bantuan yang datang dan dilengkapi kehadirannya, otomatis akan merebut hati masyarakat.

“Ingat, alasan pertama masyarakat memilih balon adalah, sang figur (balon) itu harus dikenali dulu agar meraih polularitas. Semakin tinggi popularitas seorang balon, akan memompa peluang meraih elektabilitas atau tingkat keterpilihan. Dan itu harus dilakukan sekarang tidak boleh menunggu karena menaikan popularitas dan elektabilitas membutuhkan proses yang memakan waktu” urai Taufik Tumbelaka yang dikenal dekat dengan hampir semua petinggi di Sulut.

Dikatakan Tumbelaka, memang banyak kelebihan dari petahana. Khusus pasangan OD-SK,
Khusus pasangan OD-SK, sampai saat ini sudah empat tahun menjabat, maka praktis figur dari petahana sudah jauh dikenal terlebih dahulu dibanding para penantang.

“Jadi harus mengejar dengan langkah-langkah nyata, taktis dan serius. Point ini yang membuat VAP semakin diperhitungkan. Selebihnya tinggal menunggu pertarungan yang sesungguhnya, yaitu pertarungan setelah meraih SK dari parpol,” ujarnya.

Berbicara peluang, Tumbelaka tidak sumringah memvonis pada salah satu paslon atau kubu atau pihak. Dipastikannya malahan semua pihak yang nantinya mendaftar, tetap punya peluang.

“Semua balon yang mendaftar, tentu saja berpeluang. Tapi lebih kelihatan lagi nanti bila sudah resmi berapa paslon yang nanti maju ke kontestasi pemilu kada itu nantinya," pungkas Taufik Tumbelaka, mantan aktifis mahasiswa UGM Jogyakarta itu. (Baker)



×
Berita Terbaru Update