Notification

×

Iklan

Tunggu Hari H (Pemilukada), Keluarga Ganda-Davega Pake 'Tolu' Mandi Keringat Memanen Padi Di Villa Telaga Rae

Saturday, June 20, 2020 | 13:05 WIB Last Updated 2020-06-20T05:11:56Z
Keluarga Ganda-Davega
Joune Ganda: “Di tengah Pandemi Covid-19  sektor pertanian menjadi salah satu yang tetap harus bergerak, selain sektor kesehatan"

Minahasa Utara, - Pengusaha sukses berdarah Kaima Kecamatan Kauditan (Minawerot), Joune Ganda SE yang membulatkan tekad untuk menginvestasikan jiwa-raga dan sebagian besar kekayaannya untuk mengangkat martabat tanah tumpah darahnya, ternyata tak pernah gentar dengan pandemik covid 19, yang telah meluluh-lantak sebagian besar kehidupan manusia di jagat raya ini.

Ekonom muda ini memastikan jauh-jauh hari telah mengakumulasi ilmu pengetahuan dan pengalamannya diluar daerah, memutuskan bahwa untuk mengikuti protap pemutusan mata rantai berjangkitnya virus corona di Kabupaten Minahasa Utara, JG dan masyarakat harus kembali ke pekerjaan warisan leluhur, yaitu 'bertani'.


"Masih terlalu subur dan terlalu kaya alam yang ditinggalkan para pendahulu kita. Kasihan kan kalau tidak kita garap," ujar Joune Ganda saat kepergok sedang memotong padi bersama isteri tercintanya Ny. Rizya Ganda Davega, di Villa Telaga Rae miliknya yang ada di Desa Kaima,  Sabtu (20/6) pagi.

Diketahui bersama, Wakil Ketua Bidang Ekonomi DPD PDIP Sulut (Calon Bupati Minahasa Utara berpasangan dengan Kevin William Lotulung SH. MH yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Sulawesi Utara (Sulut), Joune Ganda (JG), sejak kepulangannya ke Minut, sedang melaksanakan protokol Covid-19. 

Joune Ganda mengajak para petani dan masyarakat untuk melakukan gerakan percepatan tanam padi dalam upaya mengantisipasi krisis pangan sembari memperkokoh ketersediaan pangan saat dan pasca pandemi Covid-19 yang takbtahu kapan berakhir ini.


“Di tengah Pandemi Covid-19  sektor pertanian menjadi salah satu yang tetap harus bergerak, selain sektor kesehatan. Karena  ketersediaan pangan di Sulaweai Utara ini merupakan kebutuhan pokok yang harus terpenuhi, sehingga sektor pertanian menjadi sektor yang tidak boleh berhenti untuk wujudkan ketahanan pangan,” ujar JG yangcnampak begitu bugar diterpa matahari pagi.

Filosofi ‘padi’ makin berisi makin merunduk yang menginspirasi JG saat ditanya keresahannya karena balonbup lain sudah bergerak mensosialisasi langkah kampanye, sedangkan ia dan pasangan masih diam, ditampik halus oleh JG.
"Diam kan bukan tak berbuat, hehehe. Berbuat tak harus heboh. Yang pasti tetap ikuti protap agarbkita semua terhindar dari teror Virus Corona. Makanya marijonl torang isi waktu senggang dengan ba kobong sampe pemerintah memastikan New Normal sudah berlaku," urai JG.


Ditambahkan Joune, di Minut masih terlalu banyak lahan nganggur (lahan tidur). Ia mengajak masyarakat untuk mengolah lahan tidur menjadi lahan produktif dengan tanaman pangan.

“Kebutuhan pangan warga di tengah pandemi covid-19 dapat berhasil dengan peran aktif masyarakat mendukung program ketahanan pangan dengan manfaatkan lahan tidur disekitaran pekarangan rumah. Kalaupun lahanntidur itu milik orang lain, kan kita bisabberkomunikasi lewat jalan sewa, kontrak, ataunl pinjam pakai, kan torang pe Minut sangat lekat dengan budaya baku kase dan baku kase pinjam,” pungkas Calon Bupati Minut yang dikenal ringan tangan membantu itu. (Ven)

×
Berita Terbaru Update