Sulawesi Utara,- Gubernur provinsi Sulawesi Utara Olly Dondokambey bersama Wakil Gubernur Drs Steven O E Kandouw memiliki komitmen kuat bahwa pemerintah terus hadir ditengah masyarakat, termasuk dalam situasi pandemi Covid-19 yang sampai saat ini masih saja memberikan dampak luar biasa bagi sendi-sendi kehidupan masyarakat.
Dalam kondisi saat ini (Pandemi Covid-19, red), duo top eksekutif Sulut ini terus melakukan terobosan dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat Sulawesi Utara.
Selain pariwisata yang mulai 'dipacu', sektor pertanian yang menjadi pondasi ketahanan pangan sekaligus mampu meningkatkan perekonomian masyarakat bumi nyiur melambai pun terus digenjot.
Beberapa pekan terakhir, terpantau, mulai dari Kabupaten Minahasa Utara, Bumi Totabuan sampai Kabupaten Minahasa, Olly-Steven secara marathon menyambangi kabupaten/kota yang memiliki basis pertanian yang kuat di Sulut.
“Mari sama-sama perkuat ekonomi Sulut lewat pertanian salah satu contoh hari ini torang boleh menanam bersama-sama dan juga nanti torang upayakan. Bak air supaya aer lebe banyak supaya kalau nyanda ada musim hujan petani juga boleh batanam terus,” kata Olly saat melakukan kunjungan kerja (Kunker) dalam rangka menghadiri acara peletakan batu pembangunan bak air untuk pertanian, serta penyerahan bibit dan pupuk jagung manis kepada petani di Perkebunan Wawo, Kota Tomohon, Senin (27/07/2020).
Top eksekutif Sulut ini Olly optimis strategi pengembangan sektor pertanian dapat semakin memajukan dan mensejahterakan petani di Sulut.
“Jadi saya kira itu mudah-mudahan apa yang menjadi harapan kita kedepan buat petani Kebun Wawo ini bisa berhasil bersama sama. Kemarin kita so cek di Bulog ternyata Sulut sejak Covid ini orang samua mulai rajin turun ke sawah sehingga torang so mulai surplus torang p beras, torang biasanya beli dari Makassar dari Sulteng atau dari Surabaya sekarang torang pe beras so mulai surplus, artinya apa?, kalau torang pe surplus torang nyanda kase kaluar torang p doi kaluar dari Sulut , doi ada baputar diantara torang deng torang,” ungkap Olly.
“Begitu juga torang pe barito, torang pe barito sekarang so kirim ke Maluku Utara, kirim ke Papua artinya itu doi dari luar torang maso ke sini ekonomi torang tumbuh terus makanya ini harus torang jaga terus agar supaya kegiatan pertanian bisa berjalan dengan baik,” lanjut dia.
Disamping itu, Olly juga menyampaikan kabar gembira kepada seluruh petani Sulut soal rencana Pemprov Sulut menyiapkan asuransi pertanian di Sulut untuk mencegah resiko kerugian yang dialami petani akibat gangguan hama yang dapat mengurangi hasil panen.
“Sekarang kita lagi coba untuk asuransi pertanian jadi kalo ini asuransi pertanian ini berjalan bagus, nanti pemerintah yang back up itu, jadi resiko tidak ada di petani karena kan pertanian ini kan kalau datang musim hama kalau musim so dapa serang petani langsung rugi tiga bulan makanya ini torang lagi pelajari, kita lagi pelajari kedepan supaya ada asuransi pertanian sehingga kalau manfaat asuransi pertanian ini jalan,” beber Olly.
“Kalau ini berhasil di APBD kita di tahun 2021 torang cover semua ini sehingga petani tidak akan rugi kalau dia gagal panen, torang lagi susun ini kalau dia berhasil saya kira Sulut para petani nggak usah ragu generasi muda torang akan lebih banyak turun ke lapangan sehingga sumber daya manusia kita juga maju dan petani kita juga maju,” sambungnya.
Dirinya mengakui sektor pertanian memberikan sumbangsi besar bagi pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Utara.
“Kekuatan ekonomi Sulut ada di tangan bapak, ibu, 70% pertumbuhan ekonomi datang dari pertanian, 30% dari tanaman keras, 35% dari tanaman holtikultura, kalau torang kuat pasti ekonomi di Sulut tumbuh terus sehingga masyarakat tidak kehilangan pekerjaan dibantu oleh Bank Sulut dengan bantuan dana Rp 1 triliun dengan bunga yang murah nyanda sama deng pinjam di bank-bank lain nanti depe skema torang ator, depe skema supaya masyarakat mendapatkan pinjaman dengan bunga yang sangat murah sehingga bisa mendapatkan modal untuk usaha yang lebih baik,” tutup Olly. (*/ven)
Dalam kondisi saat ini (Pandemi Covid-19, red), duo top eksekutif Sulut ini terus melakukan terobosan dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat Sulawesi Utara.
Selain pariwisata yang mulai 'dipacu', sektor pertanian yang menjadi pondasi ketahanan pangan sekaligus mampu meningkatkan perekonomian masyarakat bumi nyiur melambai pun terus digenjot.
Beberapa pekan terakhir, terpantau, mulai dari Kabupaten Minahasa Utara, Bumi Totabuan sampai Kabupaten Minahasa, Olly-Steven secara marathon menyambangi kabupaten/kota yang memiliki basis pertanian yang kuat di Sulut.
“Mari sama-sama perkuat ekonomi Sulut lewat pertanian salah satu contoh hari ini torang boleh menanam bersama-sama dan juga nanti torang upayakan. Bak air supaya aer lebe banyak supaya kalau nyanda ada musim hujan petani juga boleh batanam terus,” kata Olly saat melakukan kunjungan kerja (Kunker) dalam rangka menghadiri acara peletakan batu pembangunan bak air untuk pertanian, serta penyerahan bibit dan pupuk jagung manis kepada petani di Perkebunan Wawo, Kota Tomohon, Senin (27/07/2020).
Top eksekutif Sulut ini Olly optimis strategi pengembangan sektor pertanian dapat semakin memajukan dan mensejahterakan petani di Sulut.
“Jadi saya kira itu mudah-mudahan apa yang menjadi harapan kita kedepan buat petani Kebun Wawo ini bisa berhasil bersama sama. Kemarin kita so cek di Bulog ternyata Sulut sejak Covid ini orang samua mulai rajin turun ke sawah sehingga torang so mulai surplus torang p beras, torang biasanya beli dari Makassar dari Sulteng atau dari Surabaya sekarang torang pe beras so mulai surplus, artinya apa?, kalau torang pe surplus torang nyanda kase kaluar torang p doi kaluar dari Sulut , doi ada baputar diantara torang deng torang,” ungkap Olly.
“Begitu juga torang pe barito, torang pe barito sekarang so kirim ke Maluku Utara, kirim ke Papua artinya itu doi dari luar torang maso ke sini ekonomi torang tumbuh terus makanya ini harus torang jaga terus agar supaya kegiatan pertanian bisa berjalan dengan baik,” lanjut dia.
Disamping itu, Olly juga menyampaikan kabar gembira kepada seluruh petani Sulut soal rencana Pemprov Sulut menyiapkan asuransi pertanian di Sulut untuk mencegah resiko kerugian yang dialami petani akibat gangguan hama yang dapat mengurangi hasil panen.
“Sekarang kita lagi coba untuk asuransi pertanian jadi kalo ini asuransi pertanian ini berjalan bagus, nanti pemerintah yang back up itu, jadi resiko tidak ada di petani karena kan pertanian ini kan kalau datang musim hama kalau musim so dapa serang petani langsung rugi tiga bulan makanya ini torang lagi pelajari, kita lagi pelajari kedepan supaya ada asuransi pertanian sehingga kalau manfaat asuransi pertanian ini jalan,” beber Olly.
“Kalau ini berhasil di APBD kita di tahun 2021 torang cover semua ini sehingga petani tidak akan rugi kalau dia gagal panen, torang lagi susun ini kalau dia berhasil saya kira Sulut para petani nggak usah ragu generasi muda torang akan lebih banyak turun ke lapangan sehingga sumber daya manusia kita juga maju dan petani kita juga maju,” sambungnya.
Dirinya mengakui sektor pertanian memberikan sumbangsi besar bagi pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Utara.
“Kekuatan ekonomi Sulut ada di tangan bapak, ibu, 70% pertumbuhan ekonomi datang dari pertanian, 30% dari tanaman keras, 35% dari tanaman holtikultura, kalau torang kuat pasti ekonomi di Sulut tumbuh terus sehingga masyarakat tidak kehilangan pekerjaan dibantu oleh Bank Sulut dengan bantuan dana Rp 1 triliun dengan bunga yang murah nyanda sama deng pinjam di bank-bank lain nanti depe skema torang ator, depe skema supaya masyarakat mendapatkan pinjaman dengan bunga yang sangat murah sehingga bisa mendapatkan modal untuk usaha yang lebih baik,” tutup Olly. (*/ven)