Sulawesi Utara,- Beberapa waktu lagi pesta rakyat berupa 'Pertarungan' Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Sulawesi Utara (Sulut) dan beberapa daerah lain bakal diselenggarakan secara serentak.
Dari 3 nama bakal calon (balon) gubernur Sulut ternyata nama Vonnie Anneke Panambunan STh (VAP) mencuat dan melejit dibanding nama balon lain.
"Olly Dondokambey dan Steven Kandouw masih kuat sebab mereka incumbant yang menguasai ASN. Dan hanya VAP yang mampu menumbangkan mereka sebagai Petahana," tutur Amir Al'Amri relawan VAP dari Kabupaten Bolmong Utara, Kamis (27/08/2020).
Menurut Amir, pergerakan Bupati Minahasa Utara ini sudah berlangsung sejak tahun 2018-2019 silam.
"Masih bupati saja VAP sudah membuktikan perhatiannya pada masyarakat diluar wilayah kepemimpinannya. Jadi, VAP adalah satu-satunya calon yang berpeluang menang, dan kami akan all-out memenangkan dia," tandas Amir.
Sementara Kisman P Simbuang Tokoh Adat Kota Kotamobagu, melontarkan hal serupa, dimana Partai NasDem merupakan parpol baru yang berpeluang menang, asalkan tidak salah strategi.
"Selain VAP, saya yakin NasDem akan kalah. Cuma VAP balon yang pergerakannya sulit di deteksi lawan. Dan satu hal lagi, VAP adalah sosok yang mencintai rakyat tanpa dibuat-buat," ujar Simbuang.
Diketahui, hasil survei Pilgub di Sulut pada pertengahan bulan Agustus 2020, Citra Politik Indonesia menemukan dua calon Gubernur Sulut yang berpotensi memenangkan Pilkada Sulut, yakni: Olly Dondokambey SE (42,2%) dan Dr (HC) Vonnie Anneke Panambunan STh (24,4%).
Analisis top mind, simulasi calon terbuka, simulasi 5 calon, dan 3 calon, sangat terlihat VAP adalah calon potensial mengalahkan OD, 9 Desember nanti. Selisih antara OD dan VAP mulai dari Top mind sampai simulasi 3 calon Gubernur, hanya 18-20%.
Pilkada masih menyisahkan waktu 4 bulan dari saat survei dilakukan. Incumbent dengan selisih tidak lebih 20% dari penantangnya berada pada situasi yang rumit, dan berpotensi untuk dikalahkan.
Di banyak pengalaman Pilkada, makin mendekati hari pelaksanaan Pilkada, maka keterpilihan dan kedisukaaan incumbent akan mengalami penurunan.
Hal ini bukan tidak mungkin terjadi di Pilkada Sulut. Jika VAP bekerja, bersosialisasi dengan efektif, VAP sangat berpotensi memenangkan Pilkada Sulut dan diprediksi pada November 2020, analisis top mind akan menempatkan VAP melewati Incumbent.
Elektabilitas VAP meningkat cukup siginifikan, sekitar 11% dari survei yang dilakukan Citra Politik Indonesia di Bulan Maret 2020. Sementara posisi Christiani Eugenia Paruntu (CEP) tidak banyak berubah hanya naik 2% dari Bulan Maret 2020. (red)