Terakhir, Max Lomban mendapat restu dari para gembala dan pimpinan Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI).
Bersama sang isteri tercinta, Khouni Lomban Rawung, Max Lomban didoakan sekaligus menerima pengutusan dari Majelis Daerah (MD) di GPdI Center, Buha Manado, Selasa (11/08/2020) siang.
Ketua MD GPdI Sulut, Pdt. Yvone Awuy Lantu, mengatakan Max Lomban sangat peduli dan selalu hadir dalam setiap kegiatan GPdI.
"Kami berterima kasih kepada bapak Max Lomban yang terus membantu GPdI dan terus menjadi bagian dari GPdI," jelas Pdt. Yvone Awuy.
Pdt. Yvone Awuy menambahkan, pemimpin tidak ditentukan oleh manusia tetapi menjadi kedaulatan Tuhan.
"Tetapi sebagai umat yang percaya kita harus meminta kepada Tuhan. Doa orang benar, doa orang banyak besar khasiatnya. Untuk itu dalam kesempatan ini bersama pengurus MD GPdI se-Sulut ingin mendoakan pak MJL," ungkap Awuy.
Max Lomban tak menampik maksud kehadirannya di GPdI Center untuk minta doa restu pimpinan dan jemaat.
"Saya, Maximiliaan Jonas Lomban datang di tempat ini untuk memohon doa dari seluruh jajaran MD GPdI Sulut. Jika Tuhan berkenan memberi restu kepada saya, saya dapat melanjutkan kepemimpinan di Kota Bitung," terang Lomban.
Secara singkat Max Lomban menjelaskan riwayat menjadi pelayan masyarakat sebagai seorang birokrat.
"Saya lahir dari dunia birokrat. Dari birokrat biasa hingga jadi walikota. Birokrasi itu adalah pelayan," tukas dia.
Lebih lanjut dikatakan Lomban, sebagai seorang beragama dirinya harus punya identitas.
"Sebagai orang yang beridentitas saya adalah warga GMIM. Jadi, saya bersyukur kepada Tuhan saya mendapat dukungan pimpinan dan jemaat GPdI," pungkas Max Lomban. (Tim/Maikel)
