Notification

×

Iklan

Disinyalir Banyak Proyek APBD Mubazir, Koloay Desak Eksekutif Pancung Program Tak Bermanfaat

Friday, August 28, 2020 | 18:48 WIB Last Updated 2020-08-28T13:21:08Z

Minahasa Selatan,- Menjelang pembahasan APBD Perubahan dan APBD 2021, Ketua Fraksi Primanas dan Sekretaris Komisi II DPRD Minahasa Selatan (Minsel) Jaclyn Koloay mengingatkan pihak eksekutif.

Menurutnya jangan lagi ada program yang tidak bermanfaat serta hanya sekedar menghambur-hamburkan anggaran rakyat.

"Kita bisa menyaksikan proyek-proyek selama 10 tahun kebelakang, banyak yang justru tidak ada manfaatnya. Kita ambil contoh saja proyek destilasi air bersih yang berada di Rudis Bupati dan beberapa tempat lain. Kalau tidak salah Rp 15 miliar yang dikeluarkan tapi sampai sekarang tidak ada hasilnya," tukas politisi dari Partai Perindo itu.

Lanjut Koloay, begitu juga dengan green house yang setali tiga uang, sampai rusak tidak dimanfaatkan. Hal sama dengan irigasi Tongop yang dikeluhkan oleh petani karena justru menyulitkan mereka bukannya membantu," terang Koloay yang juga ketua DPD Perindo Minsel.

Koloay yang juga disebut Ahok-nya Minsel ini mengatakan adanya proyek kuat diduga fiktif. Dia mencontohkan proyek jalan Sapa-Pakuure. Menurutnya pihak penegak hukum sudah seharusnya masuk agar Minsel jangan makin terperosok dengan program-program tanpa hasil. Sebab meskipun proyek tersebut dilaksanakan namun tidak bermanfaat, maka negara telah dirugikan.

"Sudah seharusnya diperiksa dimulai dari perencanaan. Sebab bila hasil proyek tidak memberi manfaat maka tentu ada pelanggaran di dalamnya. Harus periksa juga siapa yang memberikan usulan, supaya dapat dilihat apakah pesanan 'orang kuat' atau murni usulan masyarakat. Berikut perlu juga diperiksa hasil kerjanya, sebab bukan tidak mungkin ada pelanggaran yang berpotensi terjadi korupsi," bebernya.

Kedepan dia mengatakan APBD Minsel sudah seharusnya berasal dari masyarakat, bukan dipaksakan oleh eksekutif karena 'pesanan'.

Dirinya siap melakukan pengawalan dan membeberkan pada masyarakat detil APBD.

"Sebagai pemilik anggaran rakyat harus tahu. Bahkan sebaiknya ada uji publik yang transparan. Ketertutupan selama ini hanya menghasilkan proyek tak bermanfaat dan menyuburkan korupsi," tegas Jaclyn.

Terakhir dia juga memintakan agar program-program pertanian juga benar-benar sesuai kebutuhan.

"Kan lucu, petani butuhnya pupuk dan bibit. Tapi yang datang malah bawang putih, pisang dan lainnya. Bisa ditebak, uang yang dikeluarkan akhirnya mengalir entah kemana dsn programpun gagal total," pungkasnya. (Meyvo Rumengan)



×
Berita Terbaru Update