"Gereja bukanlah gedungnya, tetapi orangnya. Bagaimana kita sebagai umat Kristen, menjadikan tubuh kita sebagai bait Allah, tempat kediaman Allah. Dengan kita menjaga hati, pikiran, perkataan & perbuatan seturut dengan Firman Tuhan," ujar Sekretaris Gerakan Anak Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Minut, Leonardo R E Sundah, Rabu (26/08/2020).
Mengenai gedung Gereja GMIM yang akhir-akhir ini diperdebatkan fungsinya yang katanya dijadikan tempat ini dan itu bukan hanya tempat Ibadah lagi, lanjut Sundah, sebagai warga (Jemaat) GMIM, mereka bukan hanya menggunakan gedung Gereja sebagai tempat Ibadah seperti yang dilaksanakan setiap hari Minggu, tetapi juga dimanfaatkan untuk tempat pelaksanaan kegiatan-kegiatan jemaat atau Gereja yang tentunya kegiatan yg membangun Iman, kemampuan, keterampilan dan kecakapan jemaat mulai dari anak-anak sampai orang dewasa, eperti tempat belajar, pelatihan, seminar dan lain lain.
"Begitu juga pelaksanaan kegiatan Pembinaan Pelayan Khusus yang baru saja dilaksanakan oleh pimpinan Gereja kami dari Sinode, rayon dan wilayah.
Saya rasa kegiatan tersebut sah-sah saja, dan justru sangat bermanfaat melalui pembinaan serta materi-materi yang disampaikan oleh pimpinan Gereja kami," tukas Leonardo berusaha tetap netral.
Dikatakannya, kegiatan serupa pada dasarnya rutin dilaksanakan oleh Gerejanya, tetapi karena ada wabah Covid-19 di tahun ini kegiatan baru bisa dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Dan untuk tahun ini dimulai dari Rayon MINUT, kemudian akan diikuti oleh rayon-rayon lainnya, seauai agenda. Minut lebih dahulu karena penyelenggaranya sudah menyatakan siap yang tentunya didukung oleh sponsor kegiatan dalam hal ini Bapak Joune Ganda dan Bapak Kevin Lotulung, selaku warga GMIM, yang kebetulan saat ini memberi diri untuk melayani masyarakat Minahasa Utara," timpal Sekrwtaris Pemyda Wilayah Minawerot itu.
Mereka mau mencalonkan diri sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Minahasa Utara atau tidak, kata Leonardo lagi, jemaat tidak membahas itu, sebab JG-KWL adalah warga Jemaat GMIM.
"Mengenai uang yang dibagikan selesai kegiatan, menurut saya adalah hal biasa pengembalian uang transport untuk peserta kegiatan yang tentunya sudah menjadi kebijakan penyelenggara kegiatan. Bahkan sebenarnya saat membagikan amplop dalam kegiatan tersebut, selalu disebutkan "bantuan di masa Covid-19", tidak ada penyebutan pemberian untuk mengarahkan memilih paslon nantinya. Dan tentunya kepada peserta yang diberikan amplop tersebut, memiliki hak untuk menolak atau tidak menerima," pungkas Sunda seraya menambahkan, soal foto yang tertera pada amplop menurutnya adalah juga kebijakan penyelenggara. "Sebab Bapak Joune Ganda dan Bapak Kevin Lotulung adalah sponsor kegiatan tersebut." (Ventje)
