Minahasa Utara, - Ketika instrumenal politik memanas di Bumi Tonsea (Kabupaten Minahasa Utara) dan sang partai berkuasa PDIP membuktikan keperkasaan dengan bergabungnya beberapa parpol dalam koalisi, sehingga beberapa bakal calon (balon) pasangan bupati dan wakil bupati was-was karenanya.
Di akhir bulan Juli dan awal bulan Agustus 2020, Partai PDIP Minut mendapat 3 parpol koalisi menuju Pemilukada Minut 9 Desember 2020 nanti, sehingga sang banteng yang mengusung Joune Ganda dan Kevin William Lotulung, menjadi total 15 kursi.
Sayangnya dinamika politik kembali menggeliat, sehingga dua dari 3 parpol yang ada, mundur dan berkoalisi ke Partai NasDem, pesaing PDIP.
"Kalau kami menilai dengan memiliki 9 kursi di DPRD Minut, sebetulnya tanpa koalisi dengan parpol lainnya PDIP mampu menang di Pemilukada 2020," tutur Mario Luntungan Ketua Generasi Milenial For JG-KWL Minut.
Menurut pemuda asal Airmadidi ini, mesin partai PDIP cukup kuat untuk bertarung melawan balon dari parpol lain, apalagi JG-KWL sekarang didukung oleh berbagai organisasi.
"Namun PDIP merupakan parpol yang dewasa dan selalu membuka pintu untuk siapa saja. Itulah sebabnya parpol manapun yang ingin bergabung, Pak JG dan Pak KWL selalu menyambut baik," ujar Luntungan.
Dimata Luntungan, dari sekian pasangan calon yang ada, JG-KWL adalah pasangan yang paling siap dan sudah jelas visi-misinya untuk membawa perubahan besar buat Minut.
"Itulah sebabnya kami memilih mendukung JG-KWL dan siap berjuang memenangkannya. Soalnya JG-KWL sudah membuktikan kesungguhannya untuk membangun dan membiat Minut yang sudah baik ini, menjadi lebih baik lagi. Melihat sikap dan kemampuan JG-KWL tak perlu diragukan lagi, maka disitulah saya dan rekan-rekan menentukan sikap mendukung dan memengangkan JG-KWL di Pemilukada 9 Desember 2020 nanti," tandas Luntungan. (Ventje)
