Manado,- Lesunya ekonomi yang diakibatkan adanya Pandemi Covid-19 tidaklah menyurutkan semangat masyarakat Sulawesi Utara untuk terus berinovasi.
Apalagi jargonnya orang Manado "Biar kalah nasi yang penting jangan kalah aksi" bukanlah menunjukkan suatu kesombongan.
"Ini sebagai bentuk karakter masyarakat Nyiur Melambai yang tidak mau menyerah pada keadaan agar tidak dipandang sebelah mata oleh masyarakat daerah lain," ungkap Michael Lontaan, SA.P, pengusaha muda yang tengah berjuang di tengah sulitnya perekonomian saat ini.
Menurut Lontaan, semangat budaya mapalus masyarakat Sulut untuk membuat terobosan terobosan besar selalu menunjukkan keberhasilan baik di kancah lokal maupun nasional bahkan Internasional.
Sebagai pengusaha muda, Michael yang saat ini menekuni usaha transportasi udara dan berbagai bisnis lainnya menilai Provinsi Sulut sudah menjadi daerah urban yang memiliki ciri khas tersendiri.
"Agar terlepas dari himpitan ekonomi, sudah saatnya kita melakukan reformasi dalam etos kerja kita, baik kedisiplinan, reformasi pengelolaan usaha, reformasi birokrat dan reformasi disiplin pola hidup sehat," imbau ketua Perkumpulan Keluarga Besar Leilem (PKBL) di Jakarta itu.
Di tengah usahanya yang ia geluti di level Nasional, putra Mantan Dekan FISIP Unsrat Manado ini pernah merasakan kegagalan dalam usaha sewaktu menjalankan bisnis di Kota Manado.
Namun, tekad dan keberaniannya mengambil keputusan 'radikal' dalam mencari peluang usaha akhirnya berbuah kemajuan.
Ia juga mendorong anak muda Sulut tidak hanya berebut posisi dalam panggung politik, akan tetapi siap berlomba didalam mencari peluang peluang usaha dari berbagai sektoral.
Pun Pengusaha yang kini berdomisili di Jakarta ini memberikan aspesasi kepada Pemerintah Sulut di bawah kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw (OD-SK) yang sudah bekerja keras membuka peluang usaha serta membantu mengembangkan usaha bagi kaum milenial.
"Bagi saya pembangunan di Sulut pada saat ini sudah berkembang pesat. Investor luar sudah berani menginvestasikan dana di wilayah nyiur melambai ini. Sektor pariwisata telah terbuka dengan adanya KEK Pariwisata di Sulut," katanya.
Lebih jauh, Michael berharap pemerintahan OD-SK terus mengembangkan sektor pertanian, perkebunan dan perikanan. Bahkan soal harga cengkeh dan kopra yang lagi merosot dapat dicarikan solusi.
"Kepemimpinan Gubernur OD memiliki nilai khusus yaitu faktor hubungan birokrat dan juga hubungan politik yang bersinergi baik dengan Pemerintahan pusat dan partai partai besar saat ini.
Gubernur OD harus berani mengambil langkah besar dalam peningkatan ekonomi lewat sektor pertanian dan perikanan. Karena sektor ini merupakan keunggulan masyarakat Nyiur Melambai," imbaunya.
Begitu pula ketahanan pangan baik dan stabil serta didukung dengan keamanan maka masyarakat Sulut akan lebih mandiri didalam menyinkapi krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19.
"Jika daya beli akan meningkat pasti masyarakat tidak akan bergantung pada bantuan pemerintah, bahkan untuk hal kecil seperti sembako, pengadaan masker dan penunjang kesehatan lainnya," terang jebolan Fisip Unsrat tersebut sembari berharap menghadapi Pilkada pada Desember 2020 nanti kepemimpinan OD-SK dapat menjamin jalannya pesta demokrasi ini hingga berjalan baik dan didukung dengan kerukunan umat beragama dan kerukunan sosial pada umumnya. (Roni)
Apalagi jargonnya orang Manado "Biar kalah nasi yang penting jangan kalah aksi" bukanlah menunjukkan suatu kesombongan.
"Ini sebagai bentuk karakter masyarakat Nyiur Melambai yang tidak mau menyerah pada keadaan agar tidak dipandang sebelah mata oleh masyarakat daerah lain," ungkap Michael Lontaan, SA.P, pengusaha muda yang tengah berjuang di tengah sulitnya perekonomian saat ini.
Menurut Lontaan, semangat budaya mapalus masyarakat Sulut untuk membuat terobosan terobosan besar selalu menunjukkan keberhasilan baik di kancah lokal maupun nasional bahkan Internasional.
Sebagai pengusaha muda, Michael yang saat ini menekuni usaha transportasi udara dan berbagai bisnis lainnya menilai Provinsi Sulut sudah menjadi daerah urban yang memiliki ciri khas tersendiri.
"Agar terlepas dari himpitan ekonomi, sudah saatnya kita melakukan reformasi dalam etos kerja kita, baik kedisiplinan, reformasi pengelolaan usaha, reformasi birokrat dan reformasi disiplin pola hidup sehat," imbau ketua Perkumpulan Keluarga Besar Leilem (PKBL) di Jakarta itu.
Di tengah usahanya yang ia geluti di level Nasional, putra Mantan Dekan FISIP Unsrat Manado ini pernah merasakan kegagalan dalam usaha sewaktu menjalankan bisnis di Kota Manado.
Namun, tekad dan keberaniannya mengambil keputusan 'radikal' dalam mencari peluang usaha akhirnya berbuah kemajuan.
Ia juga mendorong anak muda Sulut tidak hanya berebut posisi dalam panggung politik, akan tetapi siap berlomba didalam mencari peluang peluang usaha dari berbagai sektoral.
Pun Pengusaha yang kini berdomisili di Jakarta ini memberikan aspesasi kepada Pemerintah Sulut di bawah kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw (OD-SK) yang sudah bekerja keras membuka peluang usaha serta membantu mengembangkan usaha bagi kaum milenial.
"Bagi saya pembangunan di Sulut pada saat ini sudah berkembang pesat. Investor luar sudah berani menginvestasikan dana di wilayah nyiur melambai ini. Sektor pariwisata telah terbuka dengan adanya KEK Pariwisata di Sulut," katanya.
Lebih jauh, Michael berharap pemerintahan OD-SK terus mengembangkan sektor pertanian, perkebunan dan perikanan. Bahkan soal harga cengkeh dan kopra yang lagi merosot dapat dicarikan solusi.
"Kepemimpinan Gubernur OD memiliki nilai khusus yaitu faktor hubungan birokrat dan juga hubungan politik yang bersinergi baik dengan Pemerintahan pusat dan partai partai besar saat ini.
Gubernur OD harus berani mengambil langkah besar dalam peningkatan ekonomi lewat sektor pertanian dan perikanan. Karena sektor ini merupakan keunggulan masyarakat Nyiur Melambai," imbaunya.
Begitu pula ketahanan pangan baik dan stabil serta didukung dengan keamanan maka masyarakat Sulut akan lebih mandiri didalam menyinkapi krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19.
"Jika daya beli akan meningkat pasti masyarakat tidak akan bergantung pada bantuan pemerintah, bahkan untuk hal kecil seperti sembako, pengadaan masker dan penunjang kesehatan lainnya," terang jebolan Fisip Unsrat tersebut sembari berharap menghadapi Pilkada pada Desember 2020 nanti kepemimpinan OD-SK dapat menjamin jalannya pesta demokrasi ini hingga berjalan baik dan didukung dengan kerukunan umat beragama dan kerukunan sosial pada umumnya. (Roni)