Dari sederetan nama yang ada, dirilis 4 bakal calon (balon) yang lama seperti Sompie S F Singal (SS) mantan wakil Bupati dan Bupati Minut, dan Sinthya Gelly Rumumpe (SGR), mantan dan masih Wakil Ketua DPRD Minut (juga pernah Calon Wakil bupati Minut).
Sedangkan Dua pendatang baru yang murni berdarah Tonsea (Minahasa Utara), masing-masing Joune Ganda, SE dan Lucia Margaretha Tambani, keduanya adalah figur pendatang baru di pilkada. Namun jangan coba-coba dipandang sebelah mata.
Pasalnya, walau aktifitas Joune Ganda dan Tambani cenderung diluar daerah, namun selain kemampuan ekonomi Joune Ganda dan Lucia Tambani mampu mengatasi SS dan SGR, orientasi, skill dan pengetahuan dua Mojang Tonsea ini.
Terkait kesiapan ke empat balonbup ini, masyarakat Minut sulit menentukan siapa yang paling kuat, paling mampu, dan paling siap.
Ke-empat nama keren ini, sudah akrab di telinga, mata, cukup tenar melakukan sosialisasi baik secara langsung, maupun tak langsung ke basis-basis konstituen, tujuannya satu, meraih simpati pemilih untuk selanjutnya dipilih.
Terkait siapa balonbup yang paling siap diantara ke-4 figur diatas, Nikson Rumimpunu aktivis politik dan pemerintahan Minahasa Utara, dengan gamblang mengklaim Joune Ganda adalah balon yang paling siap dari berbagai segi.
"Joune Ganda sebagai pendatang baru di kancah perpolitikan Minahasa Utara. Namun di tingkat nasional, semua orang Minut diluar daerah mengenal ketokohan atau popularitasnya," ujar Putera Likupang Selatan itu, Sabtu (8/08/2020).
"Joune Ganda sudah membuktikan kesiapannya sejak setahun yang lalu dengan mendompleng berbagai kegiatan PDIP bahkan kegiatan para tokoh-tokoh Minut tanpa ada keraguan. Saya juga memastikan bahwa JG memiliki isi tas tertinggi dibanding calon lainnya. Jika JG nanti konsisten dengan program kerja dan target partai yang ada, telah membawa daya tarik dan perubahan besar bagi denyut jantung PDIP," urainya.
Disentil wacana kotak kosong yang menjadi blunder perjalanan PDIP, Rumimpunu menampik kalau JG-KWL maju dengan berharap melawan Kotak Kosong (KK). JG-KWL memilih bertarung di Pesta Demokrasi yang mempertaruhkan Daerah warisan leluhur, yang dikenal dengan sebutan Tanah Tonsea.
"Isu kotak kosong sengaja diangkat dan dimainkan oleh lawan-lawan politik karna adanya aura kepanikan dan kegelisahan untuk mendapatkan SK Parpol yang ada," JG-KWL adalah satu-satunya pasangan calon yang paling siap dari semua bakal calon yang ada. Mereka berdua adalah petarung tingkat nasional," urainya.
Isu kotak kosong, kata Nikson lagi, merupakan Play Victim yang menggelinding untuk memperkeruh dan memanaskan suasana jelang pemilukada saja.
"Jumlah kursi PDIP DPC Minut saja sudah 9. Belum lagi parpol- parpol yang bersimpati merapat untuk mendukung JG-KWL tanpa unsur paksaan. Melainkan datang karena adanya kesamaan visi dan pandangan. Bahkan berdasarkan survey yang ada JG meraih survey tertinggi. Jadi, saya pastikan, kotak kosong itu tidak benar adanya. Yang ada yaitu JG-KWL akan bertarung secara jantan untuk meraih tampuk pimpinan Minut 1 dan Minut 2 pada 9 Desember 2020 nanti," pungkas Rumimpunu sembari menambahkan, akan ada kejutan dari Partai Bulan Bintang (PBB) nantinya. (Baker)