Sulawesi Utara,- Aktivitas ditengah pandemi Covid-19 saat ini lebih banyak menggunakan fasilitas internet. Hal ini dianggap cukup efektif guna meminimalisir kontak langsung yang dapat berpotensi meningkatkan penyebaran virus corona diera new normal.
Maka tak heran aktivitas belajar mengajar didunia pendidikan pun melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau secara daring.
Konsep ini bukan berarti tidak menemui kendala. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim pernah mengungkapkan sejumlah kesulitan dalam sistem pembelajaran jarak jauh yang selama ini diterapkan selama pandemi Covid-19. Mulai dari kendala infrastruktur, ketiadaan jaringan internet yang memadai.
Makarim juga tengah berupaya agar pelajar bisa mendapat kemudahan soal kuota internet dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ). "Jadi semoga saja. Saya tidak bisa menjanjikan, tapi ini adalah satu hal yang kami bakal perjuangkan," ungkapnya dalam diskusi video teleconfrence beberapa waktu lalu.
Upaya pemerintah ini pun mendapat support dari salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia. Telkomsel dengan terobosannya meluncurkan paket Kuota Belajar 10 GB senilai Rp 10, yang kali ini merupakan gabungan dua paket, yaitu Paket Ilmupedia dan Conference.
Tuaian apresiasi pun berdatangan bagi perusahaan yang mengkalaim memimliki pelanggan telepon seluler sebanyak 104 juta ini.
Seperti halnya, Wakil Gubernur Sulawesi Utara Drs Steven O E Kandouw yang menyebutkan apa yang dilakukan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk ini merupakan bentuk pemberian diri kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Wagub Kandouw sendiri mengapresiasi dukungan Telkomsel atas sektor pendidikan Sulut di masa new normal. Hal itu disampaikan Kandouw saat menghadiri webinar Happy Teacher, Happy Student (Stress Management For Teacher) yang digelar Telkomsel di Jakarta, Rabu (26/08/2020).
Program Webinar se-Sulut yang terselenggara atas kerjasama Pemprov Sulut bersama Telkomsel ini fokus membantu pendidikan daring pada era new normal.
“Jujur saya sampaikan justru di tengah-tengah sebagian orang ingin mengotak-ngotakan bangsa dan negara ini tapi Telkomsel ini paling depan untuk menggabungkan mempertahankan NKRI. Menurut saya ini salah satu pemberian diri dari Telkomsel untuk mempertahankan NKRI,” kata Kandouw.
Kandouw menuturkan bahwa Pemprov Sulut bersama masyarakat merasakan manfaat dari terobosan yang dilakukan oleh Telkomsel dalam menunjang kegiatan belajar mengajar secara daring akibat pandemi Covid-19.
“Betul betul kami pemerintah daerah merasakan manfaatnya,” tandasnya.
Lanjut Kandouw, salah satu terobosan Telkomsel adalah menyediakan kuota internet untuk kegiatan belajar dengan harga terjangkau yaitu senilai Rp 10 untuk kuota 10 GB.
“Menurut hemat saya luar biasa terobosannya 10 GB cuma Rp 10 luar biasa, guru-guru juga dapat diskon. Kontribusi yang luar biasa untuk kendala-kendala tadi,” beber Kandouw.
Disamping itu, Ia juga mengajak seluruh guru agar tetap bekerja profesional dalam memajukan sektor pendidikan Sulut.
“Jangan pikir guru-guru justru enak-enak dengan kondisi seperti ini. Kalau guru-guru yang betul punya sense of belonging, guru-guru yang betul-betul punya sense of responsibility dia justru terbeban dengan kondisi seperti ini,” ungkap Kandouw.
Lebih lanjut, Kandouw berharap kegiatan yang dilakukan Telkomsel dapat terus dikerjakan di Sulut demi meningkatkam kualitas tenaga pengajar di Sulut.
“Harapan saya ini bukan yang pertama dan yang terakhir pak, kalau boleh pemberdayaan guru-guru ini tiap bulan ada,” kuncinya.
Diketahui, Paket Kuota Belajar sudah dapat dinikmati pengguna layanan prabayar Telkomsel mulai tanggal 21 Agustus sd 31 Desember 2020, dengan mengakses melalui aplikasi MyTelkomsel atau UMB *363*844#.
Aplikasi MyTelkomsel bisa diunduh pengguna Android di Google Play Store atau pengguna iPhone/iPad di Apple App Store (iOS).
Dengan mengaktifkan paket Kuota Belajar, pelanggan Telkomsel dapat menikmati kemudahan akses ke sejumlah aplikasi belajar daring dan konferensi video yang ada di paket ilmupedia dan Conference dengan harga terjangkau Aplikasi tersebut antara lain Rumah Belajar, Zenius, Quipper, Cakap, Bahaso, Cambridge, Zoom, CloudX, UMeetMe, Microsoft Teams, Cisco Webex, Google Meet, Google Classroom, dan ratusan e-learning kampus/sekolah.
Untuk diketahui, kuota 10 GB Rp 10 itu hanya khusus untuk akses aplikasi-aplikasi belajar di atas, tidak bisa dipakai untuk mengakses aplikasi selain itu, seperti media sosial atau YouTube.
Paket Kuota Belajar 10 GB ini sendiri dapat dinikmati pelanggan selama 30 hari sejak tanggal pengaktifan. Sebelumnya, paket 10 GB Rp 10 ini pertama kali diluncurkan Telkomsel pada Juli lalu, sebagai Paket ilmupedia E-Learning Session, yang ditujukan bagi kalangan pelajar dan mahasiswa.
Kini paket tersebut kini bisa dipakai untuk aplikasi telekonferensi, seperti Zoom. Kini Telkomsel kembali memperluas cakupan keunggulan paket dengan menggabungkan kemanfaatan kedua paket tersebut, melalui kehadiran paket Kuota Belajar/
Informasi lebih lanjut serta syarat dan ketentuan untuk dapat menikmati paket Kuota Belajar ini dapat diakses di https://www.telkomsel.com/kuotabelajar. (*/ven)
Maka tak heran aktivitas belajar mengajar didunia pendidikan pun melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau secara daring.
Konsep ini bukan berarti tidak menemui kendala. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim pernah mengungkapkan sejumlah kesulitan dalam sistem pembelajaran jarak jauh yang selama ini diterapkan selama pandemi Covid-19. Mulai dari kendala infrastruktur, ketiadaan jaringan internet yang memadai.
Makarim juga tengah berupaya agar pelajar bisa mendapat kemudahan soal kuota internet dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ). "Jadi semoga saja. Saya tidak bisa menjanjikan, tapi ini adalah satu hal yang kami bakal perjuangkan," ungkapnya dalam diskusi video teleconfrence beberapa waktu lalu.
Upaya pemerintah ini pun mendapat support dari salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia. Telkomsel dengan terobosannya meluncurkan paket Kuota Belajar 10 GB senilai Rp 10, yang kali ini merupakan gabungan dua paket, yaitu Paket Ilmupedia dan Conference.
Tuaian apresiasi pun berdatangan bagi perusahaan yang mengkalaim memimliki pelanggan telepon seluler sebanyak 104 juta ini.
Seperti halnya, Wakil Gubernur Sulawesi Utara Drs Steven O E Kandouw yang menyebutkan apa yang dilakukan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk ini merupakan bentuk pemberian diri kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Wagub Kandouw sendiri mengapresiasi dukungan Telkomsel atas sektor pendidikan Sulut di masa new normal. Hal itu disampaikan Kandouw saat menghadiri webinar Happy Teacher, Happy Student (Stress Management For Teacher) yang digelar Telkomsel di Jakarta, Rabu (26/08/2020).
Program Webinar se-Sulut yang terselenggara atas kerjasama Pemprov Sulut bersama Telkomsel ini fokus membantu pendidikan daring pada era new normal.
“Jujur saya sampaikan justru di tengah-tengah sebagian orang ingin mengotak-ngotakan bangsa dan negara ini tapi Telkomsel ini paling depan untuk menggabungkan mempertahankan NKRI. Menurut saya ini salah satu pemberian diri dari Telkomsel untuk mempertahankan NKRI,” kata Kandouw.
Kandouw menuturkan bahwa Pemprov Sulut bersama masyarakat merasakan manfaat dari terobosan yang dilakukan oleh Telkomsel dalam menunjang kegiatan belajar mengajar secara daring akibat pandemi Covid-19.
“Betul betul kami pemerintah daerah merasakan manfaatnya,” tandasnya.
Lanjut Kandouw, salah satu terobosan Telkomsel adalah menyediakan kuota internet untuk kegiatan belajar dengan harga terjangkau yaitu senilai Rp 10 untuk kuota 10 GB.
“Menurut hemat saya luar biasa terobosannya 10 GB cuma Rp 10 luar biasa, guru-guru juga dapat diskon. Kontribusi yang luar biasa untuk kendala-kendala tadi,” beber Kandouw.
Disamping itu, Ia juga mengajak seluruh guru agar tetap bekerja profesional dalam memajukan sektor pendidikan Sulut.
“Jangan pikir guru-guru justru enak-enak dengan kondisi seperti ini. Kalau guru-guru yang betul punya sense of belonging, guru-guru yang betul-betul punya sense of responsibility dia justru terbeban dengan kondisi seperti ini,” ungkap Kandouw.
Lebih lanjut, Kandouw berharap kegiatan yang dilakukan Telkomsel dapat terus dikerjakan di Sulut demi meningkatkam kualitas tenaga pengajar di Sulut.
“Harapan saya ini bukan yang pertama dan yang terakhir pak, kalau boleh pemberdayaan guru-guru ini tiap bulan ada,” kuncinya.
Diketahui, Paket Kuota Belajar sudah dapat dinikmati pengguna layanan prabayar Telkomsel mulai tanggal 21 Agustus sd 31 Desember 2020, dengan mengakses melalui aplikasi MyTelkomsel atau UMB *363*844#.
Aplikasi MyTelkomsel bisa diunduh pengguna Android di Google Play Store atau pengguna iPhone/iPad di Apple App Store (iOS).
Dengan mengaktifkan paket Kuota Belajar, pelanggan Telkomsel dapat menikmati kemudahan akses ke sejumlah aplikasi belajar daring dan konferensi video yang ada di paket ilmupedia dan Conference dengan harga terjangkau Aplikasi tersebut antara lain Rumah Belajar, Zenius, Quipper, Cakap, Bahaso, Cambridge, Zoom, CloudX, UMeetMe, Microsoft Teams, Cisco Webex, Google Meet, Google Classroom, dan ratusan e-learning kampus/sekolah.
Untuk diketahui, kuota 10 GB Rp 10 itu hanya khusus untuk akses aplikasi-aplikasi belajar di atas, tidak bisa dipakai untuk mengakses aplikasi selain itu, seperti media sosial atau YouTube.
Paket Kuota Belajar 10 GB ini sendiri dapat dinikmati pelanggan selama 30 hari sejak tanggal pengaktifan. Sebelumnya, paket 10 GB Rp 10 ini pertama kali diluncurkan Telkomsel pada Juli lalu, sebagai Paket ilmupedia E-Learning Session, yang ditujukan bagi kalangan pelajar dan mahasiswa.
Kini paket tersebut kini bisa dipakai untuk aplikasi telekonferensi, seperti Zoom. Kini Telkomsel kembali memperluas cakupan keunggulan paket dengan menggabungkan kemanfaatan kedua paket tersebut, melalui kehadiran paket Kuota Belajar/
Informasi lebih lanjut serta syarat dan ketentuan untuk dapat menikmati paket Kuota Belajar ini dapat diakses di https://www.telkomsel.com/kuotabelajar. (*/ven)