Sesuai pantauan Komentar.co serta keterangan dari beberapa warga menceritakan musibah tersebut berawal dari turunnya hujan pada Kamis (24/09/2020).
Akibat curah hujan tinggi itu, terjadi tanah longsor di perumahan warga yang lokasinya diantara tebing.
"Longsoran ini sangat membuat kami kuatir karena di bawah dan di atas tebing itu terdapat beberapa rumah warga yang tinggal di tempat itu,” ujar beberapa warga yang namanya enggan ditulis di media.
Mendapat informasi adanya peristiwa tanah longsor, Kepala BPBD Kabupaten Bolmong Ir Syarir Mokoagow MM langsung bergerak cepat menindaklanjuti laporan bencana alam di Desa Poopo.
“Pasca kejadian kemarin (Jumat 25/09), kami bersama jajaran langsung turun serta kerja bakti bersama masyarakat,” bebernya, Sabtu (26/09/2020).
Sehingga, Pelaksana Proyek Umbuk Mokodompit beserta buruh kerja langsung dikerahkan ke lokasi tanah longsor serta melakukan pekerjaan emergensi dan darurat agar longsor tidak meluas.
“Untuk material item pekerjaan yang tidak termasuk dikontrak pekerjaan, karena ini musibah bencana alam yang perlu diprioritaskan jadi nanti sebentar akan CCO (Contract Change Order) untuk tambahan pekerjaan” jelas Mokoagow.
Dalam kejadian bencana tanah longsor tersebut, jelasnya, tidak ada korban jiwa.
Mokoagow mengimbau warga di lokasi bencana tanah longsor agar berhati-hati serta mencari tempat yang lebih aman untuk sementara waktu mengingat jangan terjadi tanah longsor susulan.
Sementara Pelaksana Proyek Umbuk Mokodompit ketika diwawancarai oleh media ini mengatakan rasa bangga karena pihak BPBD Bolmong bergerak cepat.
"Dinas terkait langsung turun lokasi, mereka bergerak cepat dan bersama-sama buruh kami serta masyarakat setempat, mengatasi tanah longsor tersebut," aku Umbuk Mokodompit. (Feky Sajow)
