Notification

×

Iklan

Masih Covid-19, Banyak TPA Liar Muncul Subur Di Minut, Anggaran, Fungsi Eksekutif Dan Legislatif Disorot Tajam

Monday, September 21, 2020 | 23:24 WIB Last Updated 2020-09-21T22:15:45Z

Minahasa Utara,- Kurang lebih 1 tahun kinerja legislatif minut masih belum terlihat, padahal janji pemerintah tentang pengadaan tempat sampah sementara di setiap kelurahan/desa masih jauh dari kata ada.

Terpantau, dibeberapa titik, masyarakat masih banyak membuang sampah sembarangan. Disinyalir selain kurangnya fasilitas tempat pembuangan sampah sudah ada pihak-pihak tertentu yang sengaja membuang sampah sembarangan agar pemerintah dinilai tidak bekerja maksimal.

"Jika melihat fakta, masalah sampah merupakan masalah yang kompleks, yang melibatkan banyak faktor. Mulai dari regulasi yang kurang memadai terkait sampah dan pengolahannya. Minimnya peran serta masyarakat, berakar dari perilaku buruk yang belum bisa dirubah," tutur aktivis muda Minahasa Utara, Vikram Tuahuns, Senin (21/09/2020).


Inovasi sampah yang kurang digalakkan oleh Pemkab dan Dekab Minut, lanjutnya membiuat masyarakat mulai masa bodoh.

"Belum lagi masyarakat yang berharap ada fasilitas pendukung untuk berlangganan pengangkut sampah, namun sering tidak tepat waktu, otomatis buang sembarangan jadi jalan terakhir" beber Vikram.

Dikatakan putera Bungsu mantan anggota DPRD Minut ini Husaen Tuahuns ini (Vikram red-), sudah terlalu banyak terlihat sampah-sampah berserakan di jalan umum, tempat sampah tak layak, kian hari kian banyak keluhan masyarakat hanya tentang sampah, dimana sikap pemerintah.

"Pemerintah harus punya inovasi pengelolahan sampah yang secepatnya direalisasi dan disosialisasikan kepada masyarakat. Diuar itu semua, masalah sampah sesungguhnya memiliki satu titik mendasar yaitu keimanan. Karena permasalahan sampah terkait erat dengan pemahaman kebersihan. Dalam Islam, kebersihan adalah sebagian dari iman. Hal ini menuntut untuk dilakukan setiap individu muslim. Pemeluk agama lain, tentu memiliki pedoman yang serupa meski tak sama," urai Vikram.

Masalah sampah ini juga, kata Tuahuns, menjadi perhatian untuk pembuat anggaran sebab masyarakat mulai bertanya juga kemana anggaran selama 5 tahun terakhir ini.

"Saya mewakili masyarakat meminta agar ini jadi perhatian dari eksekutif dan legislatif, sebab sesungguhnya ini permasalahan bersama. Masyarakat dan pemimpin harus saling berkerja sama. Pemerintah memberikan regulasi dan fasilitasnya dengan baik, jangan bekerja sesuka hati tanpa rasa bertanggungjawab," tandas pemuda asal Airmadidi itu. (Baker)


×
Berita Terbaru Update