Notification

×

Iklan

Joune Ganda bersama Relawan Kepergok "Perangi" Sampah di Jembatan Soekarno

Friday, October 16, 2020 | 12:29 WIB Last Updated 2020-10-16T12:39:33Z

Melky: Jika mekanisme diatur secara selaras baik eksekutif dan legislatif, Minut tidak perlu menghadapi krisis sampah

Minahasa Utara,- Disaat Jembatan Soekarno di Kelurahan Airmadidi Atas, Kecamatan Airmadidi Minahasa Utara (Minut) "dihiasi sampah" bagaikan sebuah lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA), opsi yang dilakukan para pengguna jalan terpaksa menaikan kaca mobil agar tidak mengendus aroma yang cukup tak enak itu.

Menariknya hari ini, pukul 09.35 wita, sebuah fenomena yang patut mendapat apresiasi masyarakat umum terpampang, ketika beberapa buah mobil mendadak berhenti, disusul sebuah dam-truk menggandeng satu unit bak sampah berukuran besar.

Tim Relawan Gunung Klabat (RGK) dipimpin William S Luntungan dan Melky Lalamentik Koordinator Sahabat Joune Ganda, menahkodai pulùhan orang mengenakan masker, membersihkan sampah yang berserakan.

Selang beberapa menit kemudian, tiga buah mobil berhenti, semua didalamnya turun, dan langsung bergabung membenahi ratusan kantung sampah yang berserakan ditempat itu.

Dari puluhan orang yang bekerja tersebut, ada sesosok pria berkacamata, mengenakan setelan trainingspak abu-abu dipadu topi merah yang tampak begitu lincah berbaur bersama relawan mengangkat tumpahan sampah ke dalam karung dan mengajak rekannya, melempar karung berisi sampah itu.

Belakangan diketahui, pria bertopi merah itu ternyata adalah Joune J E Ganda SE atau lebih dikenal dengan akronimnya JG, yakni salah satu Calon Bupati Minahasa Utara berpasangan dengan Kevin William Lotulung (KWL).

Tidak bicara, namun terus beraksi, tak sampai satu jam, para relawan telah berhasil mengumpul dan mengevakuasi sampah yang dibuang masyarakat di lokasi jembatan itu.

"Sudah beberapa hari Pak JG berencana kesini, untuk turun langsung menangani sampah yang ada. Pas disaat rombongannya hendak berolahraga di Rumah Aspirasi, kebetulan ditempat ini melihat banyak orang bekerja, JG langsung menghentikan rombongan, kemudian semua berbaur bahu-membahu membenahi sampah-sampah yang ada," tutur Lalamentik yang juga dikenal orang dekat JG ini.

Menurutnya, JG sangat mengkritisi tentang penanganan sampah di Minut.

"Semua tergantung dari mekanisme pemerintah. Jika mekanisme diatur secara selaras baik eksekutif dan legislatif, Minut tidak perlu menghadapi krisis sampah. Contohnya TPA Bantar Gebang yang setiap hari menampung sampah dari masyarakat Kota Jakarta," tandasnya.

Usai membersihkan sampah liar di lokasi Jembatan Soekarno, rombongan JG dengan tertib meninggalkan lokasi dalam keadaan puas, tanpa banyak bicara. (Baker)


×
Berita Terbaru Update