SANGIHE, Komentar.co - Perayaan ibadah Natal di Tahun 2020 ini terasa sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena ada pembatasan dan harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat akibat pandemi Covid-19.
Situasi dan kondisi ini terlihat di Jemaat Gereja Masehi Injili Sangihe Talaud (GMIST) Imanuel Petta, kecamatan Tabukan Utara (Tabut) yang melaksanakan perayaan Ibadah Natal pada Jumat 25 Desember 2020 yang dimulai pukul 08.00 WITA (pagi) dengan menerapkan protokol tetap (Protap) kesehatan Covid-19.
Kendati demikian, keadaan ini tidak sedikitpun mengurangi makna dan damai sukacita Natal yang dirasakan Jemaat Gereja Imanuel Petta, Tabut.
Dalam ibadah, khadim Pdt Reny Manasang-Barik, STh mengingatkan jemaat lewat pembacaan Alkitab dari Mazmur 2: 1- 9, tentang 'Raja yang diurapi Tuhan'.
Sementara sambutan pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe yang disampaikan Pnt Julius Dolonttelide, jemaat diingatkan untuk selalu mengucap syukur dalam sukacita cita imam kepada Tuhan Yang Maha Esa.
"Ditengah sukacita Natal ini, atas nama pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe dan keluarga dan pribadi kami menyampaikan Selamat Merayakan Natal 25 Desember 2020 kepada saudara-saudara umat Kristen dikabupaten kepulauan sangihe dan Selamat Mengyosong Tahun Baru 01 Januari 2021," kata Dolonttelide.
Lanjut dia, suasana Natal yang dirayakan ditahun 2020 memang sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena masih ditengah pergumulan daerah, bangsa dan negara bahkan dunia akibat pandemi Covid-19.
"Ditengah suasana seperti ini kita dapat merenungkan makna Natal yang sesungguhnya, bahwa Allah sendiri telah mengutus anaknya yang tunggal untuk lahir kedunia untuk menebus dosa umatnya.
Diakhir sambutan, Ia mengajak tokoh agama dan jemaat agar terus menjadi pelopor pembangunan dengan terus mendukung program pemerintah.
"Dalam kesempatan ini saya menyampaikan harapan pemerintah terhadap tokoh-tokoh agama dan umat Kristen agar dapat senantiasa menjadi mitra pemerintah dan pelopor pembangunan daerah dan bangsa," kuncinya. (yan)
