Notification

×

Iklan

Aduh, Bupati JG Berdiri Tepat Diatas Eks Proyek 'Paka-paka Ombak'

Saturday, March 20, 2021 | 22:48 WIB Last Updated 2021-05-24T17:55:47Z



MINUT, Komentar.co - Usai menempuh jarak puluhan kilometer dengan bersepeda, Bupati Minut Joune J E Ganda SE bukannya lelah dan pulang beristirahat, sebaliknya ia terus menjelajah sentral Kecamatan Likupang Timur, yakni Desa Likupang II, Sabtu (20/03/2021).

Di Desa Likupang II, saat turun memantau keadaan pasar dan jalan sempit disekitarnya, tiba-tiba JG mendengar ada warga berseru, "Bapak Bupati, singgah lia kwa itu dermaga paka-paka ombak".

Tertarik akan hal itu, JG yang didampingi Camat Likupang Timur (Liktim) Debby Wahiu SE, Plt Hukumtua Likupang II mantan Kumtua Likupang II, Kumtua Likupang I, langsung berjalan ke dermaga bermasalah tersebut.

Diketahui bersama, sebelum JG-KWL menjabat, keberadaan Dermaga Pemecah Ombak Desa Likupang II ini, sarat korupsi akibat di Mark Up. Akibatnya, beberapa pejabat bahkan mantan Bupati Minut pun tersandung kasus korupsi miliaran rupiah karenanya.

Namun Joune J E Ganda enggan berurusan dengan masalah itu. Ditanya sejumlah wartawan, dengan bijak JG menampik dengan nada datar.

"Saya kurang paham dengan masalah itu. Dan bila ada masalah hukum, biarlah aparat hukum menyelesaikan tugasnya," ujar Joune bijak.

Malah, melihat keberadaan dermaga yang dihadapannya ada dangkalan, Bupati JG langsung menaruh perhatian serius terhadap kondisi dermaga ini.

"Memang masih banyak yang harus dibangun disini. Memang keberadaan dermaga ini sangat penting buat transportasi laut, baik perikanan maupun penumpang perahu/kapal dari kepulauan," beber Bupati JG.

Dermaga ini, lanjut Joune, merupakan sarana sangat penting untuk mendongkrak perputaran ekonomi bagi masyarakat dan Kabupaten Minut.

"Saya sudah dengar langsung dari masyarakat nelayan, apa yang mereka butuhkan. Sesuai komitmen saya dan KWL tentang akan mensejahterakan masyarakat nelayan, maka itu akan kami wujudkan secara bertahap," timpalnya.

Ditanya untuk kelanjutan dermaga pemecah ombak ini, ternyata dalam hitungan menit saja, kacamata ekonomi JG telah menghitung apa yang perlu ditambahkan di Likupang II ini.

"Diwaktu mendatang, saya berharap dapat membuat dermaga ini komplit. Tambah panjang timbunan jalan dengan lebar 5 sampai 7 meter, tambah panjang sekitar 500 meter ketengah laut, mengingat didepan sana ada dangkalan. Selanjutnya didepan sana kita buat mirip huruf T, agar perahu-perahu dapat ditambatkan langsung didepan dermaga, tanpa warga harus turun dari perahu berbasah-basah jalan ke daratan," jelas bupati.

Diketahui, sampai saat ini masyarakat nelayan Likupang memiliki sekitar 80 kapal pajeko, kurang lebih 160 perahu tangkap ikan. Sayangnya mereka harus membeli es dari luar karena persediaan es disekitar Desa Likupang I dan II tidak mampu mencukupi kebutuhan para nelayan.

"Memang disini perlu ada cool sturridge. Sebab jika harga 1 balok es Rp. 30.000, itu masih termasuk mahal. Bagaimana nelayan disini bisa bersaing dengan daerah lain kalau es saja masih setinggi itu," pungkas JG sembari berfoto bersama masyarakat yang berkumpul karena rindu melihat langsung dan berfoto dengan bupati pilihannya itu. (Baker)


×
Berita Terbaru Update