"Tolong ditanggapi torang pe nasib ini. Dunia so serba biaya, ditambah pandemi ini, kong bagimana kasian torang pe honor dang (tolong ditanggapi serius nasib kami ini. Dunia sudah serba biaya, ditambah pandemi Covid-19, jadi bagaimana dengan honor kami)," keluh salah satu guru kepada media ini, Jumat (30/07/2021) silam.
Terkait hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Daerah Kabupaten Sangihe melalui seketaris A Hapendatu, S Pd tak menampik adanya keterlambatan pembayaran honor para guru tersebut.
Menurut Hapendatu, honor para guru pengajar dalam minggu ini harusnya sudah terbayarkan. Terkait masalah keterlambatan, itu terjadi karena kekeliruan pada iputan data di sistem.
"Ada perubahan sistem peng-inputan. Kalau di tahun 2020 lalu kita masih menggunakan pola lama yakni antara SD dan SMP masih digabung, atau masih satu rekening. Namun di tahun 2021, rekeningnya sudah dipisahkan," terang Hapendatu, Senin (09/08/2021).
Hanya saja lanjutnya, ketika rekening sudah dipisahkan saldonya, terjadi kekeliruan, karena masuk salah satu nomor rekening Sekolah Dasar.
"Kita sudah melakukan pergeseran atau perubahan anggaran ke Badan Keuangan sejak awal bulan April ketika SK sudah terbit. Namun peraturan Bupati tentang pergeseran anggaran, baru kita terima pada hari Kamis, pekan kemarin. Makanya kita baru melakukan perubahan dan penyesuaianya," timpal Hapendatu seraya menambahkan, kalau pihaknya telah mengupayakan agar 3 bulan (April, Mei, Juni minggu ini), akan terbayarkan.
"Sementara untuk honor bulan Juli, masih sementara mengumpulkan hasil laporan. Jadi, bersabar saja, pekan ini untuk Tri Wulan II (April, Mei, Juni), segera dicairkan," kuncinya. (YanSa)
