Gajah mati meninggalkan gading, Harimau mati meni ggalkan Belang. Dan inilah kodrat alam yang terjadi, dimana sorang Helmud Hontong yang sudah berpulang, namun namanya masih tetap melekat bagi para simpatisan bahakn militan Almarhum.
"Sosok Embo Helmud susah torang mo lupa, karena selain selalu tampil disaat dibutuhkan masyarakat, Embo Helmud tidak pernah pandang buluh," tutur Ibu Neltje warga Kelurahan Tenngganghoade.
Ibarat bunga mawar, aroma Helmud Hintong kian merebak mewangi ke antero Bumi Nusa Utara (Sangihe). Embrio kebaikan Embo Helmud bermunculan, bagai gugur satu tumbuh seribu.
Seperti halnya yang dilakukan sekelompok masyarakat Sangihe yang menamakan diri Barisan Militan Embo Helmud. Ditengah masa pandemi Covid-19, aksi kemanusiaan dan aksi sosial gencar dilakukan, salah satunya dengan menyerahkan bantuan kepada salah satu masyarakat di Towo'e, Kecamatan Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, belum lama ini.
Salah satu anggota Barisan Militan Embo Helmud, Donnny Natingkase mengatakan, bantuan di Towo'e diberikan kepada Keluarga Gamis -Madundang.
"Bantuan ini dari kami keluarga besar Barisan Militan Embo Helmud yang ada di 145 Kampung di 15 Kecamatan yang da di Sangihe," ujar pria yang akrab disapa Opa Muda itu.
Menurutnya, sampai saat ini tim masih tetap solid meski 'Papa Embo' telah tiada. Ia, berharap bantuan yang diberikan dapat membantu keluarga yang sejatinya memang butuh bantuan.
"Bagi manusia mustahil tapi bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Terimakasih kepada segenap Barisan Militan Embo Helmud dan Keluarga Hontong-Sasamu yang turut andil dalam aksi kemanusiaan ini. Semoga dengan gerakan ini, Almarhum Embo Helmud senang," tandasnya. (YanSa)