TALAUD, Komentqr.co - Proyek penggantian Jembatan Ganallo dengan nomor kontrak HK.02.01/Bb.Sulut/PJN.3/PPK.3.3/113/2021 yang sumber Dananya berasal dari APBN dengan nilai kontrak: Rp.8.471.023.00,- diduga gunakan material lokal.
Dari hasil penelusuran Media Online Komentar.co serta konfirmasi dengan pimpinan wilayah Kecamatan Tanpa'amma, Sekcam Vence Sondang menyebutkan PT. Rancang Bangun Konstruksi telah mengambil material lokal jenis pasir didaerah yang rawan abrasi.
"Iya itu betul pas kita lewat ada excavator kecil ada ambe paser dipinggir kuala ammat jadi lewat pelaksana lapangan Pak Taawoeda saya tegur dia bahwa daerah pinggir pantai itu daerah abrasi trus siapa yang suruh angka pasir disitu sedangkan lokasi tersebut sering terjadi abrasi sedangkan daerah tersebut dilindungi," tutur Sondang.
Lebih lanjut Sondang, pihaknya sudah mengingatkan pihak pelaksana tapi tidak digubris malah terus melakukan pengambilan material pasir dilokasi rawan abrasi.
Lewat percakapan via HP 08xxxxxxxxxx dirinya juga mempertanyakan kenapa proyek nasional yang anggaranya dibiayai oleh APBN mengunakan material lokal padahal anggaranya cukup besar yaitu senilai Rp.8.471.023.000,- .
Menurutnya proyek tersebut seharusnya mengunakan material non lokal.
"Saya melihat langsung proses pengambilan material tersebut dan kita lihat dilokasi pembuatan jembatan itu sudah banyak timbunan pasir," pungkanya.
Ia menambahkan pihak perusahaan juga belum sama sekali melaporkan pekerjaan perbaikan jembatan Ganallo kepemerintah Kecamatan sehingga baik camat maupun stafnya tidak tahu sama sekali tentang pekerjaan tersebut.
"Kemungkinan mereka melapor ke pihak desa tapi kalau ke pihak kecamatan itu tidak sama sekali. Pertama saya pribadi bangga dengan adanya perbaikan jembatan tersebut cuma yang saya sesali pemakaiaan material lokal yang nota bene itu diangkat dipesisir pantai Ammat yang rawan abrasi," tutup Sondang. (Onal)