Indonesia merupakan negara kepulauan dengan wilayah laut terluas di dunia. Hal ini diperkuat dengan luas daratan yang hanya sepertiga dari seluruh luas daerah di Indonesia. Pengembangan potensi bidang kelautan sangat besar, didukung dengan sumber daya manusia yang kompeten dalam studi tentang ilmu kelautan.
Oseanologi merupakan kata majemuk yang berasal dari kata “ocean” dan “logia” dari Bahasa Yunani atau “legein” dari Bahasa latin yang berarti “berbicara”. Dengan demikian arti katanya, oseanologi berarti berbicara tentang laut.
Menurut Ingmansin dan Wallace (1973), akhiran “-ologi” mengandung arti sebagai suatu ilmu (science) atau cabang pengetahuan (knowledge).
Dengan demikian oseanologi dapat berarti ilmu atau studi tentang laut. Kata yang sering dipakai dengan arti yang sama dengan oseanologi adalah Oseanografi juga berarti deskripsi tentang laut, sehingga kedua kata dapat diartikan sebagai eksplorasi atau studi ilmiah tentang laut dan bagaimana fenomenanya.
Ilmu kelautan sangat luas cakupannya, mulai dari ekologi, meteorologi laut, konservasi sumber daya lingkungan laut, sampai tentang pengelolaan amdal. Ilmu ini mencakup berbagai topik seperti gelombang laut, arus di laut dan perairan pantai, topografi dan zonasi laut, organisme laut dan dinamika ekosistem, arus berbagai zat kimia dan fisika di dalam lautan dan perbatasannya.
Tidak sebatas mempelajari tentang lautan saja tapi juga tentang area pesisir dan pemberdayaan masyarakat sekitar pesisir yang mayoritas merupakan nelayan.
Secara sederhana, Menurut Ross (1977) oseanografi yang disebut juga oseanologi dapat disebut sebagai aplikasi semua ilmu (science) terhadap fenomena laut. Definisi ini menunjukkan bahwa ilmu ini bukanlah suatu ilmu tunggal, melainkan kombinasi ilmu.
Ada pengelompokan yang dibuat oleh para ahli dalam mempelajari oseanografi yaitu oseanografi kimia, oseanografi fisika, oseanografi biologi, oseanografi geologi, oseanografi meteorologi. Sebagai contoh, proses atau kondisi geologi suatu Kawasan laut dapat mempengaruhi karakteristik fisika, kimia, dan biologi laut tersebut.
Contoh lainnya yang menunjukkan keterkaitan dengan ilmu lainnya adalah dalam usaha menyelesaikan masalah di pantai. Beberapa permasalahan di pantai seperti erosi, banjir, badai, tsunami dan bukit pasir. Salah satu pemecahan masalah di pantai dengan perencanaan bangunan pantai yang memerlukan pemahaman dari fenomena laut.
Mempelajari oseanologi yang juga disebut oseanografi sangat penting, karena banyak sumber daya alam yang berada di laut, baik sumber daya hayati dan non hayati yang dapat dimanfaatkan berkesinambungan serta berkelanjutan.
Mempelajari oseanologi juga merupakan suatu upaya melakukan mitigasi bencana alam dari laut serta perubahan iklim yang saat ini sering terjadi. Mitigasi yang efektif harus didasarkan pada pemahaman yang jelas tentang penyebab kerusakannya.
Penulis: Arnetha S. Raintung
Mahasiswa Program Studi Doktor Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan (FPIK) Uinversitas Sam Ratulangi Manado