Notification

×

Iklan

Ajang Pemilihan Utu-Keke Minut 2022 Dimulai, Prokes Covid-19 Tetap Nomor Satu

Sunday, March 27, 2022 | 19:46 WIB Last Updated 2022-03-30T18:03:18Z

MINUT, Komentar.co - Pentas paling bergengsi di Kabupaten Minahasa Utara yang dihelat setiap tahun, yakni pemilihan Utu-Keke Minahasa Utara, dimulai.

Ajang bergengsi yang melekat dengan Dinas Pariwisata serta Dinas Pemuda dan Olahraga ini adalah lomba yang paling diminati kalangan modeling.

Pasalnya, selain harus melalui persaingan maha ketat, rata-rata para muda-mudi peserta Utu-Keke adalah siswa SMA sederajat dan mahasiswa-mahasiswi berprestasi.

Ketua Aliansi Utu-Keke Minahasa Utara, Kristina Dengah-Kindange saat dikonfirmasi tentang syarat standar untuk jadi peserta lomba Utu-Keke Minut, mengakui memang cukup rumit.

"Yang pasti mereka itu berprestasi disekolah, punya pengalaman bahasa Indonesia dan bahasa asing, punya daya tarik, serta memiliki postur tubuh tinggi semampai, diatas rata-rata," ujarnya.

Untuk tahun ini, lanjut Kristina atau lebih akrab disapa Kak Nhina ini, sampai penutupan pendaftaran jumlah peserta Keke 16 , Utu 17 .

"Seperti sebelum-sebelumnya, para peserta terdiri dari perwakilan serta 10 kecamatan dan SKPD di Kabupatem Minahasa Utara,"  tukas Kristina yang juga mantan Keke Minut ini.

Sabtu (26/3/2022), Kegiatan perdana para kontestan Utu-Keke diawali dengan Roadshow, yang dipandu Ketua Panitia Fridel Ratag SE.

Jadwal pertama, rombongan Utu-Keke mengunjungi Desa Kema 3 terlibat bersama masyarakat lakukan bersih-bersih selokan yang tersumbat, menggunakan boots.

Para peserta berbaur dengan warga, turun keselokan-selokan membersihkan sampah.

"Ini membuktikan bahwa Utu-Keke juga adalah bagian dari masyarakat Minahasa Utara. Dan kebersihan adalah bagian penting dari kesehatan," ungkap Ketua Aliansi Utu-Keke Minahasa Utara, Kristina Dengah-Kindange SE, melalui Ketua Panitia Fridel Ratag SE.

Usai bersih-bersih selokan Desa Kema 3, rombongan menuju ke Pasar Tradisional Airmadidi untuk menikmati kua tradisional Minahasa Utara.

"Disamping belanja kue tradisional, atau kue basah produk asli Suku Tonsea. Peserta bukan hanya sebatas menikmati, tapi mereka wajib mencari tau bahan dan resep, serta cara pengolahan kue yang dinikmati itu," kata mantan Nyong Sulut ini.

Dari Pasar Tradisional Airmadidi, rombongan berkunjung ke tempat-tempat wisata di DSP Likupang.

Sesuai agenda, pada malam harinya peserta menginap di Homa Stay yang ada di Desa Marinsouw, sembsri mendapat materi dan tuntunan tentang wawasan pengetahuan serta materi untuk tahapan Utu-Keke Minut.

"Sesuai aturan dan himbauan pemerintah, maka semua kegiatan ini mengutamakan Protokol Kesehatan (Prokes), yaitu setiap peserta sebelum mengikuti kegiatan sudah melalui proses diantigen," tandas Ketua Panitia Feidel Ratag. (Baker)




×
Berita Terbaru Update