Notification

×

Iklan

Wagub Kandouw Ajak Perangi Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak

Sunday, March 13, 2022 | 15:42 WIB Last Updated 2022-03-13T07:43:03Z
Lawan Tabu, Perempuan Berani Bersuara

SULUT, Komentar.co -
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Daerah Provinsi Sulut menggelar Talkshow dengan tema “Lawan Tabu, Perempuan Berani Bersuara” yang digelar di Atrium Manado Town Square (Mantos) III, Kota Manado, Sabtu (12/3/2022).

Kegiatan dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional (International Women’s Day), tersebut dihadiri dan dibuka oleh Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Utara (Sulut) Steven O E Kandouw.

Pada kesempatan itu Wagub Kandouw mengatakan, partisipasi atau kesetaraan gender di Sulawesi Utara cukup tinggi dari semua aspek, baik politik, pemerintahan dan swasta.

“Sekarang ini di Sulut ada tiga kepala daerah perempuan. Belum lagi di Pemprov Sulut banyak pejabat perempuan. Pun di swasta, banyak perempuan yang menduduki jabatan strategis,” ujarnya.

Meski begitu, kata Kandouw, sekarang ini di Sulut masih banyak laporan terkait kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

“KDRT yang dialami kaum perempuan relatif masih cukup signifikan. Artinya masih banyak kasus KDRT. Belum lagi di labeling labeling maupun ketidaksamaan terhadap hak-hak yang dialami kaum perempuan di Sulut,” bebernya.

Mantan Ketua DPRD Sulut ini pun mengajak semua pihak untuk perangi dan antisipasi lebih lanjut terkait kasus kekerasan perempuan dan anak.

“Bukan cuma tugas pemerintah tapi semua komponen masyarakat,” harapnya.

Dirinya pun mengapresiasi Dinas P3A Sulut yang dapat menggelar Talkshow dengan tema “Lawan Tabu, Perempuan Berani Bersuara”.

“Kegiatan ini diharapkan resonansinya sampai ke kabupaten/kota. Itu penting untuk menyamakan persepsi dalam mencegah atau mengantisipasi terjadinya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, termasuk upaya pemberdayaan perempuan di sektor ekonomi,” terangnya.

Kandouw juga menyinggung sejumlah pemerintah daerah (pemda) kabupaten di Sulut yang belum mempunyai Dinas P3A.

“Ini tentunya juga harus jadi perhatian supaya 15 kabupaten/kota di Sulut semuanya ada Dinas P3A. Harapan saya, lewat kegiatan ini dapat meng-endorse dan men-drive agar supaya budaya kita betul-betul kondusif gender, partisipasi hak dan lainnya,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas P3AD Sulut, dr Kartika Devi Tanos menjelaskan, talkshow tersebut bertujuan memberikan pemahaman bagi semua pihak dalam upaya meredam kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

“Tadi dalam talkshow semua narasumber memberikan pandangannya soal tema ‘Lawan Tabu, Perempuan Berani Bicara’,” tuturnya.

Menurutnya, era sekarang ini perempuan harus dituntut bersikap berani, baik berani bersuara dan berani berkreasi.

“Selain itu perempuan juga harus mandiri. Dinas P3A Sulut terus mendorong program-program pemberdayaan perempuan dalam hal ekonomi. Begitu juga respon terkait sejumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang dilaporkan,” imbuhnya.

Hadir dalam talkshow ini yakni Dikretur Utama (Dirut) BSG Revino Pepah, Rektor Unima Deitje Adolfin Katuuk.

Talkshow tersebut juga menghadirkan sejumlah narasumber, diantaranya Kepala Dinas P3A Sulut dr Kartika Devi Kandouw Tanos, Ketua Badan Kehormatan DPRD Sulut Sandra Rondonuwu, Dekan Fakultas Teologi IAKN Pdt Anita Tuelah, LSM Suara Parangpuan Vivi George, Pemimpin Divisi Pengembangan BSG Meiske Kumurur dan menghadirkan moderator, Sekretaris Ikatan Nyong Noni Sulut Felix Palenewen. (*/ven)




×
Berita Terbaru Update