Notification

×

Iklan

Seminar Pengembangan Destinasi Wisata Lengkoan Nan Lestari Segera Dirumuskan

Friday, May 6, 2022 | 18:40 WIB Last Updated 2022-05-07T04:56:15Z
MINAHASA, Komentar.co -
Seminar bertema Pengembangan Destinasi Wisata Bukit Lengkoan Nan Lestari, sukses digelar.

Seminar dilaksanakan di Puncak Bukit Lengkoan, Leilem Dua, Selasa (03/05/2022) dan diikuti sekira 100 peserta dari berbagai kalangan.

Selain itu, para peserta seminar juga diantaranya dari unsur Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Unsur Milenial, Akademisi serta para Kepala Desa dan Perangkat Desa Leilem, Leilem 2 dan Leilem 3.

Hadir pula Asisten II Sekretariat Kabupaten Minahasa, Ir Wenny Talumewo dan sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Sekertaris Dinas dan para Kepala Bidang.

Unsur pemerintah Kecamatan Sonder dihadiri langsung Camat Denny Mangundap dan unsur TNI dari Koramil 1302-10/Sonder.

Peserta lainnya adalah warga Leilem Perantauan (dari Manado, Tomohon, Minahasa Raya,  Jawa Timur, Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan dan lari Bandung).

Keynote speaker seminar adalah Prof Dr Ir Desy Mantiri, DEA. Mantiri sendiri adalah pakar lingkungan hidup dan kepariwisataan Sulawesi Utara.


Selain Mantiri, tampil menjadi pemakalah, Teddy Lumintang, ST selalu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan  Perumahan Rakyat, Kabupaten Minahasa.

Pada kesempatan itu, Lumintang menegaskan pentingnya penataan infrastruktur jalan serta drainase di kawasan Lengkoan, utamanya pengadaan biopori supaya air dari Lengkoan tidak semuanya mengalir ke area bawah.

"Kami rekomendasikan di Lengkoan ini untuk perbanyak biopori dan lubang resapan air. Supaya tidak semua air mengalir ke daerah bawah," ujar Lumintang.

Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Drs Stedy Tumbelaka dalam materinya menguraikan kebijakan kepariwisataan di Kabupaten Minahasa.
Menurutnya, Pihaknya akan terus melakukan beragam iven seni budaya dan atraksi kepariwisataan secara rutin di Bukit Lengkoan.

"Kami berharap akan makin banyak wisatawan domestik maupun mancanegara mengunjungi kawasan Lengkoan dan Ranoraindang di Leilem Raya ini," katanya.


Tumbelaka juga memberikan apresiasi kepada warga yang telah menginisiasi iven berbasis masyarakat Leilem Raya ini.

Ia berharap, warga Leilem bersikap ramah dan melayani dengan hati bagi para pengunjung yang ingin menikmati keindahan Puncak Bukit Lengkoan dan Ranoraindang di Leilem Raya.

"Layani setiap pengunjung dengan ramah. Ciri khas Orang Leilem kan ramah dan suka melayani," katanya mengingatkan sembari menambahkan, pada saatnya nanti, warga Leilem akan mendapatkan manfaat ganda dari kunjungan wisatawan di Lengkoan dan Ranoraindang.

Ditempat yang sama, pemaparan materi dari unsur Pemerintah Daerah Minahasa disampaikan Kepala Bidang Dinas Lingkungan Hidup, Feibie Karisoh.

Karisoh dalam paparannya menitikberatkan pada pemeliharaan dan pelestarian lingkungan hidup di kawasan Lengkoan.

"Kami sangat tertarik dengan kata nan Lestari pada tema seminar. Ini pertanda warga Leilem selaku pemangku kepentingan di sini, sangat peduli perihal pelestarian lingkungan," ujarnya.

Dalam seminar, Johny Rende, SH, MH selaku moderator, menggarisbawahi beberapa poin penting dari paparan nara sumber.

Selanjutnya, Dekan Fakultas Hukum pada Universitas Pembanguna Indonesia (UNPI) Manado itu, menyerahkan hasil seminar kepada tim perumus yang ditetapkan Koordinator Bidang Seminar, Ferry BM Rende.

Belasan Tim Perumus Tindak lanjut Seminar 'Pengembangan Destinasi Wisata Bukit Lengkoan nan Lestari, melalui bidang seminar telah menetapkan Personalia Tim Perumus.

Berikut Tim Perumus Hasil Seminar Pengembangan Destinasi Wisata Lengkoan nan Lestari 2022:
1. Michael Lontaan
2. Vike Very Ponto
3. Adrie Wonok
4. Jhony Rende
5. Sofie Sembor
6. Wisye Ponto
7. Jantje Ponto
8. Ventje Ponto
9. Denny Suwu
10. Harris Tamon
11. Victor Roring
12. Denny Mangundap
13. Jemmy Tamon
14. Hengky Roring
15. Robby Sela
16. Frany Sela
17. Jansye Raintung
18. Ferry Rende

Diketahui, Denny Mangundap sendiri menjabat sebagai Camat Sonder dan 16 anggota tim adalah warga Leilem. Baik warga perantauan maupun tokoh masyarakat di Leilem Raya.

Tim Perumus segera "bersidang" secepat mungkin, karena rumusan hasil seminar berupa rekomendasi sudah ditunggu pemerintah Kabupaten Minahasa. (Roni)





×
Berita Terbaru Update