MINUT, Komentar.co - Keberadaan ajang Karegesan Fest (Festival Karegesan) yang diselenggarakan di Lapangan Jaga I Desa Karegesan, Kecamatan Kauditan sangat menarik.
Jika dilihat sepintas, kegiatan ini mirip pasar malam. Namun ketika beberapa awak media turun memantau, lahan yang dilengkapi lapak-lapak/bilik menyajikan aneka makanan kuliner baik dari sajian lokal, maupun nasional, penginjung bakal berdecak kagum.
"Kegiatan ini awalnya untuk memperingati HUT ke-77 Kemerdekaan RI, namun semua menjadi lebih inovatif dengan bertambahnya beberapa lomba desa dan lomba bintang vokalia tingkat pelajar SD, Sabtu nanti akan digelar lomba mobile legend tingkat remaja," beber Pejabat Hukumtua Desa Karegesan Herman Liauw, Selasa (16/08/2022).
Lanjutnya, rencana meriahkan HUT RI ini dalam rapat desa, berubah saat Ketua Karang Taruna Desa Karegesan Piere Lopulalan dan Rovi Togas Ketua KSM LSM GMBI Kecamatan Kauditan mengusulkan untuk libatkan Bumdes sembari membuat gebrakan pemanfaatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Desa Karegesan.
"Semua sepakat kegiatan ini dikemas dalam Karegesan Fest, dengan sasaran, membuka peluang usaha bagi para pelaku UMKM yang berorientasi dengan BUMDES, dibawah kordinasi rekan-rekan Karang Taruna dan LSM GMBI yang mengawasi keamanan area," jelas Liauw didampingi oleh Ketua Karang Taruna Desa Karegesan Piere Lopulalan.
Dengan Bumdes membuka lapangan usaha bagi para pelaku UMKM, menurut Kambey, mata rantai ekonomi di Kabupaten Minahasa Utara yang sempat porak-poranda diterjang Covid 19, otomatis menggeliat sehingga bantuan pemerintah tidak mubazir.
Dikatakan Hukumtua, Karegesan Fest juga akan diperpanjang sampai tanggal 5 September, apabila semua semua kegiatan dapat dipertahankan dan para pelaku UMKM mampu mengembangkan usahanya.
"Satu hal yang memotivasi para pemuda dan pemerintah Desa Karegesan adalah, upaya terobosan menghidupkan UMKM dan Bumdes Pemdes Karegesan adalah tindakan perdana di Kabupaten Minahasa Utara. Harapan kami, semoga ini berjalan mulus agar kedepan nanti kita bisa membuat mata rantai antara Bumdes dan UMKM lebih besar dan menjadi contoh bagi para pelaku UMKM di Minut,' tandas Hukumtua, di-amini Lopulalan.
Dilokasi Festval Fast nampak ada kurang lebih 50-an lapak milik maayarakat dan pelaku UMKM baik dari Desa Karegesan maupun desa sekitar. Sesuai pengakuan para pelaku UMKM berupa penyedia makanan kuliner, terobosan yang dilakukan Karang Taruna dan Bumdes pemerintah Desa Karegesan, sangat tepat.
"Saya sangat mensupport terobosan ni, karena disamping sangat menghibur, ini juga mampu memompa denyut nadi para pelaku UMKM serta pemerintah desa yang ada," tukas Edwin Kambey warga Desa Karegesan yang kesehariannya bekerja di PT Freeport Papua.
"Karegesan Fest yang melibatkan para pelaku UMKM dibawah kordinasi Karang Taruna, BUMDES dan LSM sekelas LSM GMBI, merupakan sebuah terobosan yang cemerlang. Jika ini diurus dengan baik dan ditopang berbagai kalangan dan pihak, saya yakin ini akan mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terangkat dari desa ke Pemerintah Kabupaten Minut, karena upaya dari para pelaku UMKM," jelas Edwin Kambey yang juga Anggota Komisi I DPRD Minahasa Utara ini.
Terkait adanya wahana permainan anak seperti dray molen dan odong-odong dalam area Festival Karegesan apakah itu mengantongi ijin kepolisian atau tidak, menurut Edwin, sebaiknya masyarakat menilai dari segi positifnya.
"Keberadaan wahana pasar malam itu saya anggap merupakan bagian penting dalam kegiatan seperti ini, sebagai perangsang bagi para pengunjung. Wahana-wahana yang ada itu merupakan kolaborasi antara masyarakat pelaku UMKM dan BUMDES, bukan usaha milik perseorangan, sementara dari segi keamanan, saya lihat kerjasama pemerintah desa dan LSM serta karang taruna, berjalan dengan baik. Rakyat butuh sedikit hiburan setelah sekian waktu mengadapi pandemi. Jadi mari kita kunjungi dan support upaya masyarakat dan pemerintah Desa Karegesan ini," imbau Anggota Komisi I DPRD Minut yang jakrab disapa E-Ka ini. (Baker)
