Jangan ditiru..., aksi sejumlah siswa meompat melalui 'Jalan Pintas' Pagar Sekolah yang berbatasan langsung dengan pemukiman warga. Foto: Istimewa |
KOTAMOBAGU, Komentar.co - Saksi dan sejumlah bukti disertai keterangan warga atas aksi siswa 'Lompat Indah' melewati pagas sekolah saat jam pelajaran berlangsung yang diduga dilakukan siswa SMKN 1 Kotamobagu dibantah Kepala Sekolah (Kepsek) SMKN 1 Kotamobagu Sartika Paputungan S.Pd.
Saat dikonfirmasi sejumlah Wartawan, Paputungan memastikan aksi para siswa yang telah viral di media sosial itu bukanlah murid disekolah yang dipimpinya.
"Pagar sekolah SMK N I sudah diplester sehingga melihat rekaman kamera siswa lompat pagar, itu bukan Siswa SMKN I Kotamobagu," kata Paputungan, Selasa (16/08/2022) pukul 10.00 Wita pagi.
Ironinya, penjelasan Kepsek SMKN I Kotamobagu seolah menampik atas keterangan warga dan fakta dilapangan yang berhasil dirangkum.
"Mereka memang Siswa SMKN I Kotamobagu. Mereka melompat pagar tersebut karena motor mereka di parkir disekitar rumah warga. Kami disini sering kehilangan sepatu dan sendal hingga kami berharap hal ini perlu ada tindakan tegas dari pihak sekolah," ujar beberapa warga penghuni kost-kostan dekat pagar tembok yang dipakai para siswa sebagai 'akses cepat' melintas.
Para orangtua murid dan masyarakat Kota Kotamobagu pun dibuat resah atas aksi viral para siswa yang beredar di media sosial ini. Sekretaris Jendral (Sekjen) Lembaga Pemberdayaan Pengawasan Pembangunan Sulut (LP3S) Calvin Limpek pun berkicau.
Dengan tegas Limpek mengatakan pihak sekolah harus terima segala masukan maupun kritik demi membangun jiwa generasi muda menjadi baik.
"Kepsek dan jajaran harus berani sportif mengakui kelalaiannya mendidik muridnya. Panggil mereka, undang warga yang mengetahui, bina mereka, bahkan, agar semua berakhir baik, pihak sekolah memberi sanksi kepada para siswa 'nakal', bukan malah lempar batu sembunyi tangan. Ingat, sudah ada keluhan warga yang mengarah kepada tindakan kriminal yaitu pencurian," harapnya.
Calvin Limpek, Sekretaris Jendral (Sekjen) Lembaga Pemberdayaan Pengawasan Pembangunan Sulut (LP3S). |
Lanjut Limpek, hal seperti ini mutlak tanggung jawab penuh dari Wali Kelas dan Kepala Sekolah karena selain yang mereka lompati pagar sekolah, waktu itu juga diduga adalah saat jam pelajaran.
"Dan jikakalau benar lokasi yang di sebutkan adalah SMKN 1 Kotamobagu dan mereka memang siswanya, dengan berbohong dan menghindari kenyataan, berarti Kepsek menunjukukan sifat yang tidak bertanggung jawab. Guru seperti ini harus di copot. Ingat pepatah Kihajar Dewantara: Ing Ngarso Sung Tulodo artinya menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan," sembur aktivis vokal ini, Jumat (19/08/2022).
Lanjut dia, diduga dengan bukti yang ada, Kepsek malu video viral sudah beredar luas. Tapi dengan berbohong dan menolak informasi yang coba diklarifikasi, Kepsek diduga membiarkan bahkan melindungi para siswa serta melakukan pembohongan publik.
"Pertama sudah berbohong ke publik. Kedua sudah mengajari para siswa untuk tak perlu jujur dan tidak bertanggung jawab dengan perbuatan/kesalahan," ujar Limpek.
Foto: Istimewa |
"Ketiga, kalau terjadi resiko fatal, celaka dan jatuh, bisa dipastikan akan sama jawabannya, tidak bertanggungjawab dan di kembalikan kepada orang tua siswa dengan alasan klasik, sudah diluar sekolah," sambungnya.
Kepala sekolah, kata Calvin, mungkin lupa para siswa ini adalah masa depan bangsa Indonesia.
"Gubernur dan Kadis Pendidiikan Sulut harus pertimbangkan jabatan oknum Kepsek seperti ini. Kalau tidak disikapi serius, kami akan menyurati Menteri Pendidikan untuk pencopotan Kepsek tak bijak seperti ini. Membela murid adalah kewajibannya. Tapi murid yang bagaimana dulu yang dibela," tandasnya. Bersambung........
(Feki)