Wakil Gubernur Steven O E Kandouw saat membuka Musyawarah Daerah Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG) dan Lembaga Keagamaan Kristen (LKK), Rabu (24/8/2022). Foto: Istimewa |
SULUT, Komentar.co - Provinsi Sulawesi Utara yang dikenal sebagai daerah yang rukun dan menjunjung tinggi toleransi beragama sudah mendunia. Hal inipun menjadikan Bumi Nyiur Melambai sasaran kunjungan dari berbagai daerah bahkan internasional.
“Yang tinggal semuanya merasakan kenyamanan. Bahkan banyak ingin datang ke Sulut dan menghabiskan masa tuanya di sini,” kata Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw saat menyampaikan sambutan pada Musyawarah Daerah Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG) dan Lembaga Keagamaan Kristen (LKK), Rabu (24/8/2022) di Manado.
Menurutnya, kini migrasi ke Sulut begitu tinggi baik dari sektor pariwisata dan kedatangan penduduk yang ingin menetap.
Semua itu, lanjut Kandouw, karena kerukunan di Sulut yang sudah mendunia.
“Apalagi kita punya UMP (upah minimum provinsi) tertinggi ketiga di Indonesia. Bahkan saat Covid-19 berada di level awas, hanya dua bandara di Indonesia yang dibuka, salah satunya Bandara Sam Ratulangi Manado,” ujarnya.
Di kesempatan itu, orang nomor di Sulut ini berterima kasih atas kontribusi positif yang diberikan BAMAG Sulut kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara.
Ia mencontohkan peran tokoh agama yang begitu luar biasa memerangi pandemi Covid-19 terlebih dalam capaian vaksinasi.
“Harus diakui, lebih gampang mentransformasi program vaksinasi di gereja-gereja,” bebernya.
Dirinya berharap, BAMAG Sulut lebih baik ke depan, dan menjadi pelopor menyolidkan kerukunan yang sudah kokoh di bumi nyiur melambai.
“Ingat, radikalisme dan fundamentalisme itu berpotensi terjadi di semua agama, peran BAMAG mencegah semua ini,” tegasnya.
Iapun menginginkan spektrum bergereja diperluas. Dalam hal ini, BAMAG jangan hanya berinvestasi spritual melainkan intelektual.
“Ingatkan para pendeta dan jemaat agar terus meningkatkan kualitas pendidikan,” tandasnya. (*/ven)