Sosialisasi Anti Narkoba dan Literasi Digital
SULUT, Komentar.co - Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven O E Kandouw menghadiri Sosialisasi Anti Narkoba dan Literasi Digital untuk Siswa/Siswi SMA/SLTA, Mahasiswa dan Masyarakat Sulut, di Aula Mapalus Kantor Gubernur Sulut, Kamis (04/08/2022).
SULUT, Komentar.co - Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven O E Kandouw menghadiri Sosialisasi Anti Narkoba dan Literasi Digital untuk Siswa/Siswi SMA/SLTA, Mahasiswa dan Masyarakat Sulut, di Aula Mapalus Kantor Gubernur Sulut, Kamis (04/08/2022).
Kegiatan yang digelar oleh Pemprov Sulut dan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM), BNN dan Kementerian Kominfo RI ini bertujuan untuk memberikan pemahaman akan bahaya narkoba bagi generasi penerus bangsa.
Kegiatan dibuka Ketua Umum Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM) Tri Tito Karnavian bersama Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw didampingi Sekretaris TP PKK Sulut, dr Kartika Devi Tanos.
“Atas nama Gubernur kami mengucapkan selamat datang di Bumi Nyiur Melambai,” ujar Wagub Steven Kandouw dalam sambutannya.
“Kita percaya penanganan antisipasi Narkoba perlu dapat tindakan holistik (keseluruhan,red), tidak parsial. Sebab itu butuh kerja sama semua komponen masyarakat. Kita tahu persis bahaya narkoba begitu luas. Kita harus lawan masif dan terstruktur. Literasi digital harus jadi acuan kita semua. Kita Harus melek digital. Aspek edukasi harus utamakan tidak hanya informasi, digitalisasi peningkatan literasi sesuatu yang ideal,” ungkapnya.
Sementara, Ketua OASE-KIM Tri Tito Karnavian menyampaikan, Indonesia harus memiliki generasi kuat yang mampu berkompetisi, dan bebas pengaruh penyalahgunaan Narkoba serta bertanggung jawab dalam menggunakan teknologi informasi.
“Penyebab rusak moral dan karakter generasi yakni dampak globalisasi yang masuk arus informasi cepat dari berbagai arah sampai ke masing-masing orang selama 24 jam, tidak ada batas negara, bahasa langsung bisa diserap oleh berbagai orang,” ujarnya.
Pesatnya kemajuan teknologi lanjut dia, ditandai dengan digitalisasi sehingga kondisi ini harus teredukasi ke anak-anak bahkan orang tua.
Menurutnya Ekses negatifnya marak narasi kebencian, mudah emosi ketika membaca berita provokatif, hoaks tersebar masif hingga ke pelosok negeri.
“Bahaya tersebut sama dengan bahaya dengan penyalahgunaan narkoba. Sama- sama merusak mental generasi muda, kalau tidak edukasi dan memberi bekal bagi anak muda penerus bangsa,” ujarnya.
Hadir pada kegiatan itu Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulawesi Utara, PKK, BNN, Kementerian Kominfo, Dharma Wanita, Persit, Bhayangkari, Para Siswa SMA/SMK dan mahasiswa. (*/ven)