 |
| Vebe Andriani Bawole, Kepala DP3A Kabupaten Kepulauan Sangihe |
SANGIHE, Komentar.co - Meningkatnya kasus kekerasan terhadap anak dibawah umur menjadi perhatian serius pemerintah Kabupaten kepulauan Sangihe.
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlidungan Anak (Kadis DP3A) Kabupaten Sangihe mengatakan, pentingnya peranan orangtua dalam memberi perhatian, pengawasan serta bimbingan untuk anak.
Kepala DP3A Kabupaten Sangihe Vebe Andriani Bawole mengungkapkan kekerasan terhadap anak dibawah umur terjadi peningkatan kasus hingga tahun 2022.
"Memang, kasus kekerasan terhadap anak dibawah umur, terutama kasus kekerasan seksul terhadap anak dibawah umur, dihitung dari beberapa tahun lalu sampe memasuki tahun 2022 ini, terdapat 49 kasus dibawah umur, tegasnya, Senin (17/10/2022).
Lanjut Bawole, dari data yang ada kasus kekerasan seksul anak dibawah umur yang paling rawan terjadi di Kota Tahuna serta Kecamatan Tabukan Utara (Tabut).
Untuk itu, pihaknya akan menggelar sosialisasi di Kecamatan Tahuna Timur, Tahuna Induk, Tahuna Barat serta Kecamatan Tabukan Utara.
"Dalam kegiatan sosialisasi, DP3A akan mengudang Kapolres Sangihe sebagai narasumber utama, dimana pelaksananan lebih difokuskan di Kota Tahuna dan Kecamatan Tabukan Utara," ujarnya.
Menurutnya, selain Pemerintah Kabupaten Sangihe, para orang tua, guru serta anak-anak perempuan akan dilibatkan dalam kegiatan sosialisasi.
"Tujuannya agar kasus seksul anak dibawah umur dapat dicegah dan diatasi. Ini demi masa depan generasi bangsa," pungkasnya. (Yan)
