Notification

×

Iklan

Jokowi Perintahkan PSSI Hentikan Sementara Pertandingan Liga 1

Sunday, October 2, 2022 | 16:06 WIB Last Updated 2022-10-02T09:11:49Z

Keterangan Pers Presiden Joko Widodo Terkait Tragedi Sepak bola di Malang, 2 Oktober 2022


JAKARTA, Komentar.co - Presiden RI, Ir Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) untuk menghentikan sementara pertandingan Liga 1.

Hal itu ditegaskan Jokowi usai tragedi meninggalnya ratusan sporter pascapertandingan Arema FC Vs Persebaya Surabaya distadion Kanjuruhan Malang provinsi Jawa Timur pada Sabtu 01 Oktober 2022 malam.

“Saya perintahkan PSSI untuk menghentikan sementara pertandingan Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan,” tegas Presiden Jokowi dalam keterangan Pers melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (2/10/2022).
Suporter Arema FC memasuki lapangan usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (01/10/2022) malam. Foto: Istimewa


Presiden Jokowi juga meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk melakukan investigasi tragedi Kanjuruhan sampai selesai.

“Saya perintahkan Kapolri untuk melakukan investigasi dan usut tuntas kasus ini,” katanya.

Jokowi menambahkan kericuhan yang terjadi pascapertandingan Arema FC Vs Persebaya Surabaya ini merupakan tragedi sepakbola di tanah air.

Diketahui, tragedi Kanjuruhan terjadi usai pertandingan Arema FC Vs Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3. Kericuhan bermula saat ribuan Aremania masuk ke area lapangan setelah Arema FC kalah.

Kerusuhan tersebut semakin membesar karena sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter yang semakin anarkis. Akan tetapi, jumlah petugas keamanan tidak sebanding dengan jumlah ribuan suporter Arema FC tersebut.
Petugas keamanan saat menghalau suporter Arema FC yang terus memasuki lapangan usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (01/10/2022) malam. Foto: Istimewa
 

Petugas pun mengambil tindakan terukur dengan menembakkan gas air mata di dalam lapangan. Didiuga, tembakan gas air mata membuat banyak penonton mengalami kesulitan bernapas, penonton panik dan bahkan ada yang pingsan sehingga berdesakan untuk ke luar stadion. (ven)




×
Berita Terbaru Update