Minahasa Utara - Sebentar lagi semua daerah di Indonesia akan menghadapi pemeriksaan rutin dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Republik Indonesia (RI) Tahun Anggaran 2022. Tak terkecuali 15 kabupaten/kota si Provinsi Sulawesi Utara.
Dalam beberapa tahun berjalan, khusus Kabupaten Minahasa Utara, opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) kerap kali menjadi bagian karena jelasnya penataan keuangan.
Diketahui, memasuki satu tahun tiga bulan kepemimpinan pasangan Bupati Minut Joune J E Ganda SE. MAP. MM.MSi dan Kevin William Lotulung SH.MH (JG-KWL), Kabupaten Minahasa Utara mampu menyabet opini WTP tahun 2021 dari BPKRI.
Ketika semua pihak berharap hal itu dapat terulang di tahun anggaran 2022, Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) melalui Divisi Hukum Rukminto Rakhman malah melontarkan kalimat PESIMISTIS.
"Kami pesimis kalau sukses Minut dapat meraih WTP seperti tahun 2021 silam. Kenapa, karena proses Pengadaan Barang dan Jasa Tahun Anggaran 2022, terlalu banyak ketimpangan," koar aktivis asal Kecamatan Likupang Timur itu, Minggu (26/2/2023).
Lanjut Rukminto, pihaknya mengoleksi banyak kebijakan pengadaan barang dan jasa, pemerintah melanggar aturan.
Sebut saja pengadaan chrome-book dan pengadaan RKB (Ruang Kelas Baru) di Dinas Pendidikan, itu sangat bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan," bebernya.
Surat Edaran KPK Nomor 8 tahun 2021 tentang Pencegahan Korupsi terkait Proses Perencanaan dan Penganggaran APBD Tahun Anggaran 2022 dan Perubahan APBDP Tahun 2021 yang ditujukan kepada bupati/walikota seluruh Indonesia, tidak diindahkan.
"Padahal pada angka 1, yaitu tahapan dan jadwal proses perencanaan dan penganggaran APBD dilaksanakan tepat waktu sesuai Peraturan Perundang - undangan. Hal ini tidak diindahkan, itu sebabnya kami pesimis kalau Minut bisa raih WTP," tukas Rakhman.
Ditanya kira-kira opini apa yang bakal diraih Pemkab Minut tahun ini, dengan gamblang Rakhman menyebut WDP.
"Syukur-syukur kalau dapat Wajar Dalam Pengecualian (WTP). Bahkan kami berharap tidak dapat Disclaimer," pungkas Rukminto Rakhman. (Baker)
